Tiga Jam Usai Gempa Taiwan, 2.000 Bangunan Masih Dilanda Mati Lampu

Biro cuaca Taiwan mengatakan bahwa gempa memadamkan aliran listrik di hampir 2.000 bangunan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Agu 2019, 11:25 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Taipei - Mati lampu masih melanda Taiwan usai diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,0 di pantai timur Yilan. Sekitar tiga jam usai gempa, padamnya listrik masih dirasakan oleh warga Taipei.

Dikutip dari laman New Straits Times, Kamis (8/8/2019) tak hanya padamnya listrik selama beberapa jam, gempa juga mengakibatkan arus lalu lintas terganggu.

Biro cuaca Taiwan mengatakan bahwa gempa memadamkan aliran listrik di hampir 2.000 bangunan.

Sejauh ini belum ada laporan soal kerusakan yang signifikan. Tidak ada pula korban jiwa akibat gempa, namun sejumlah orang dikabarkan terluka.

Gempa tersebut melanda Taiwan pada pukul 05.28 pagi waktu setempat. Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer di timur laut wilayah Yilan, demikian dikutip dari laman Channel News Asia.

Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan secara teratur dilanda gempa.

Pada April lalu, gempa berkekuatan 6,1 melanda pulau itu, mengganggu lalu lintas dan melukai 17 orang.

Sementara itu, pada Februari tahun lalu gempa berkekuatan magnitudo 6,4 melanda dekat kota Hualien sebelum tengah malam, menewaskan 17 orang.

Sebagian besar korban terjebak di sebuah gedung yang sebagian runtuh.

Getaran gempa besar yang terjadi di Taiwan dalam beberapa dekade terakhir berkekuatan magnitudo 7,6 pada September 1999 yang menewaskan sekitar 2.400 orang.


Pasca-Gempa Besar Taiwan 10 Tahun Terakhir

Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Taiwan pada Kamis 18 April 2019, sekitar pukul 13.01 pagi waktu setempat.

Biro cuaca Taiwan mengatakan bahwa gempa berpusat pada kedalaman 19 kilometer Kota Hualien di pesisir timur. Guncangannya juga dilaporkan terasa hingga ibu kota Taipei, dan menggoyangkan beberapa bangunan bertingkat di sana.

Dikutip dari Volcanodiscovery.com, sejauh ini, tidak ada laporan langsung tentang dampak kerusakan ataupun korban jiwa.

Seorang saksi mengatakan: "Ada satu guncangan besar yang membuat kami bergerak, saya berada di lantai 2 saat itu, dan tidak bisa membayangkan jika berada di tempat yang lebih tinggi. Goyangan gempa terasa hingga sekitar 30 detik."

Warga lainnya mengabarkan di media sosial, bahwa besarnya gempa membuat dia dan temannya terjatuh saat berolahraga di taman.

"Rasanya seperti diguncang gempa magnitudo 7. Saya tidak pernah merasakan gempa ketika berdiri di taman," ujar saksi terkait di Facebook.

Beberapa warganet lokal juga menyebut bahwa gempa pagi tadi sebagai yang terkuat selama satu dekade terakhir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya