Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah timbul dibenak Anda kemana larinya upah yang Anda hasilkan tiap bulannya? Jika Anda mirip dengan masyarakat Singapura, bisa jadi penghasilan Anda lari ke makanan dan transportasi umum.
Survei yang dilakukan oleh Household Expenditure pada 31 Juli lalu, menemukan bahwa pengeluaran bulanan di Singapura meningkat 0,8 persen dari tahun 2013/2012.
Department of Statistics (DOS) mengungkapkan rata-rata rumah tangga di Singapura menghabiskan kira-kira SGD 4.906 atau setara dengan Rp 50.4 juta (1 SGD = 10.281) untuk memperoleh barang dan jasa pada tahun 2018.
Baca Juga
Advertisement
Survei tersebut dilakukan pada data dari 13.100 rumah tangga di Singapura dari Oktober 2017 hingga September 2018. Menurut laporan, setiap anggota keluarga dapat menghasilkan lebih dari itu.
Pada siaran pers, DOS mengungkapkan bahwa makanan dan transportasi menyumbang setidaknya 62 persen dari pengeluaran rumah tangga setiap bulan. Lebih khusus lagi, rumah tangga menghabiskan SGD 1.199 atau untuk makanan. Terutama karena meningkatnya pengeluaran di restoran, dan kafe.
Selain itu dengan meningkatnya aplikasi untuk transportasi online di Singapura, tidak heran bahwa rumah tangga menghabiskan sebagian besar untuk transportasi sebesar SGD 507 atau Rp 5.2 juta dari total pengeluaran transportasi bulanan sebesar SGD 781 setara Rp 8 juta.
Pengeluaran terbesar lainnya berasal dari asuransi dan perawatan pribadi dengan masing- masing rumah tangga mengeluarkan SGD 371 atau Rp 4 juta. Pendapatan setiap anggota rumah tangga menghasilkan SGD 3.940 sama dengan Rp 40,5 juta
Pendapatan tersebut juga digunakan untuk membeli pendingin ruangan dan akses internet sebagai indikator standar hidup. Penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan barang seperti televisi, mesin cuci, dan ponsel sekitar 96 hingga 98 persen rumah tangga memilikinya.
Reporter: Chrismonica
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tips Hemat Pengeluaran Saat Traveling
Belakangan ini makin banyak orang yang suka traveling. Ada banyak pilihan tempat liburan menarik baik di dalam maupun di luar negeri. Para penyuka traveling pasti akan selalu senang dan antusias ketika sudah menapakkan kaki di tempat tujuan.
Saking gembiranya, bisa membuat Anda tidak begitu sayang uang alias boros selama melancong. Biasa kita banyak mengeluarkan banyak uang untuk makanan, atau juga untuk melihat atraksi atau aktivitas yang sangat menarik.
Ditambah lagi kalau kita pergi ke luar negeri, rasanya rugi kalau tak membeli banyak barang untuk kenangan-kenangan. Sayangnya, tanpa perhitungan bujet yang baik, pengeluaran Anda jadi tak terkendali
Selain pada saat pulang dari melancong uang sudah habis, biaya yang dikeluarkan sebenarnya bisa ditabung untuk keperluan lain. Atau bahkan ditabung untuk perjalanan selanjutnya.
Padahal, pengeluaran untuk traveling bisa ditekan dengan berbagai cara. Seperti misalnya dengan melakukan perencanaan keuangan sebelum berangkat.
Dilansir dari Fimela, 27 Juni 2019, Anda perlu melakukan riset yang cukup mendalam mengenai harga-harga makanan, akomodasi, dan transportasi selama traveling. Termasuk biaya yang dikeluarkan untuk atraksi dan serta biaya tak terduga.
Uang Tunai
Kartu kredit memang lebih mudah digunakan untuk melakukan transaksi di luar negeri. Tapi, selain kurs mata uang akan lebih mahal dibandingkan dengan harga di money changer, memakai kartu kredit juga akan terkena beban biaya administrasi.
Hal itu akan membuat uang yang Anda keluarkan justru menjadi lebih banyak. Jadi, sebaiknya Anda menukarkan uang Rupiah ke mata uang asing di money changer sebelum berangkat untuk mendapatkan rate yang lebih murah.
Kendaraan Umum
Taksi memang sangat mudah dan nyaman untuk berpindah dari lokasi satu ke lokasi lainnya. Namun, harga taksi jauh lebih mahal dibandingkan biaya angkutan umum.
Daripada mengeluarkan uang lebih banyak untuk transportasi, lebih baik menggunakan transportasi umum. Selain bisa mendapatkan pengalaman baru yang unik, Anda jadi bisa lebih banyak berhemat selama liburan.
Advertisement