Liputan6.com, Yogyakarta Pendiri dan Director of Autism Initiative at Mercychurst (AIM) University di Pennsylvania USA, Prof Bradley McGarry, menjadi pembicara utama dalam seminar umum bertajuk Autism Spectrum Disorder (ASD) di Gedung Pascasarjana UGM, Kamis (8/8/2019). AIM merupakan institusi yang memberikan mentoring dan fasilitasi bagi penderita gangguan spektrum autisme untuk melanjutkan sekolah di Mercyhurst University.
Acara yang diinisiasi oleh Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV-Indosiar bekerja sama dengan tim pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mendeteksi dini gangguan spektrum autisme.
Selain itu, acara ini juga memberikan gambaran pendidikan berkelanjutan yang sesuai untuk anak dengan autisme serta mengintegrasikan penggiat layanan kesehatan, kedokteran, dan pendidikan dalam menangani kasus autisme.
Kecenderungan angka kejadian ASD semakin meningkat secara global, termasuk di Indonesia. Data Center for Diseases Control and Prevention (CDC, 2018) menyebutkan prevalensi kasus autisme meningkat dari 1 per 150 populasi pada 2000 menjadi 1 per 59 pada 2014.
Baca Juga
Advertisement
Gangguan spektrum autisme juga lebih banyak menyerang anak laki-laki dengan prevalensi 1 berbanding 37, sedangkan pada anak perempuan 1 berbanding 151. Merujuk pada data prevalensi tersebut, Indonesia yang memiliki jumlah penduduk sebesar 237,5 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,14 persen diperkirakan memiliki angka anak dengan autisme sebanyak empat juta orang.
“Universitas kami lebih membantu anak dengan autisme secara emosional karena mereka sulit berinteraksi dan berkomunikasi,” ujar Bradly.
Ia menyusun program AIM sebagai jawaban terhadap semakin bertambahnya populasi murid dengan gangguan spektrum autisme di Amerika Serikat yang sudah cukup umur untuk masuk ke perguruan tinggi. Programnya fokus pada pembentukan jati diri, kemampuan bersosialiasi, dan kemampuan akademis anak dengan autisme.
Mercyhurst University pun meraih peringkat ketiga di Amerika Serikat sebagai perguruan tinggi yang memiliki program pendukung terbaik untuk mahasiswa dengan autisme dan menjadi salah satu referensi utama bagi perguruan tinggi lainnya.
Gambar Rusa di Tengah Lalu Lalang Kendaraan
Dalam pemaparan awalnya saat seminar, Bradley McGarry menunjukkan gambar sebuah rusa di tengah kepadatan lalu lintas. Ia menanyakan apa kaitan antara gambar itu dengan autisme.
Ia tidak menampik sepintas gambar itu terkesan menyalahkan rusa karena dia berada tidak pada tempatnya. Seharusnya rusa berada di padang rumput atau di sela pepohonan.
Namun, jika melihat gambar secara utuh, akan tampak tidak ada yang salah dengan rusa karena memang rusa harus melintas di jalur itu.
“Bisa juga kalau diliat secara keseluruhan, justru yang salah kendaraan di tempat itu,” kata Bradly.
Kaitannya dengan autisme, rusa seperti anak dengan autisme. Gangguan spektrum ini membuat seseorang sulit bertindak sesuai norma karena mereka tidak memahami apa yang mereka lakukan. Oleh karena itu, seharusnya masyarakat yang memahami mereka.
“Jadi masyarakat yang seharusnya beradaptasi dan tidak menganggap autisme sebagai penyakit, melainkan bagian dari keberagaman dalam diri seseorang,” ucapnya.
Advertisement