Liputan6.com, Palembang - IM (36), yang menjadi salah seorang saksi kunci pembunuhan dan mutilasi wanita di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel) diketahui meninggal dunia.
Kabar meninggalnya saksi kunci ini, diketahui dalam sidang kasus pembunuhan tersebut di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang Sumsel, Selasa (6/8/2019).
Warga Pinang Banjar Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin ini meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Tawas, pada Senin (22/6/2019).
Baca Juga
Advertisement
IM menjadi saksi kunci karena sempat berkomunikasi dengan Prada DP, sebelum membakar jasad korban FO (21), untuk menghilangkan jejak.
Kapolsek Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel AKP Hernando membenarkan tewasnya IM satu bulan setelah kasus pembunuhan terjadi. Keluarga IM juga meminta aparat kepolisian untuk membongkar makam IM.
"Keluarga merasa ada kejanggalan dalam kematian IM, makanya makamnya dibongkar dan diautopsi oleh tim forensik Polda Sumsel," ujarnya, Kamis (8/8/2019).
Hasil autopsi tim medis menunjukkan memang benar IM meninggal dunia akibat tenggelam. Tubuh IM ditemukan mengambang di permukaan sungai oleh warga sekitar.
Sosok IM sendiri tidak asing bagi keluarga Prada DP yang tinggal di Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel. Paman terdakwa, SH dan TH merupakan teman IM dan sering bertemu di rumah SH.
ELS, saksi yang merupakan tante terdakwa mengatakan, IM merupakan teman suaminya SH. Mereka juga sempat bertemu usai pembunuhan FO di Kabupaten Musi Banyuasin.
"Kalau main ke rumah cuma sebentar saja. Kira-kira satu minggu setelah kejadian itu (pembunuhan korban), dia pernah ke rumah saya. Saya juga mendengar IM meninggal dunia," katanya.
Curhat kepada Keluarga
Dia pun mengetahui Prada DP berada di Kabupaten Musi Banyuasin pada hari Rabu (8/5/2019). Informasi itu didapat dari DK, kakak iparnya yang meneleponnya pada hari yang sama.
Beberapa hari kemudian, ELS dan SH sempat ke rumah DK. Di sanalah dia bertemu Prada DP dan IM sekitar pukul 15.00 WIB. ELS sempat bertanya ke oknum TNI itu, tentang alasannya berada di Kabupaten Musi Banyuasin.
"Saya tanya kenapa kamu menangis, dia (Prada DP) menjawab karena lari dari pendidikan. Saat ditanya lagi alasannya, dia jawab 'sudahlah'," ungkapnya.
ELS juga menanyakan ke terdakwa tentang keberadaan FO yang diketahui sudah menghilang beberapa hari. Dia mendapat informasi hilangnya karyawan minimarket ini, dari kakak perempuan Prada DP.
Namun oknum TNI ini mengaku tidak mengetahui dimana FO berada. ELS dan SH akhirnya pulang ke rumah, setelah satu jam berada di rumah DK.
"Saat pulang, suami saya cerita kalau Prada DP mengaku membunuh FO. Saya langsung menelepon ibunya, ternyata sudah berangkat ke Sungai Lilin," ujarnya.
Advertisement
Tangisan Penyesalan Terdakwa
Dia meminta ibunya terdakwa untuk datang ke rumahnya dan menceritakan apa yang terjadi. Saat bertemu, ibu terdakwa ingin bertemu anaknya. ELS dan SH pun mengantarkan ibu terdakwa menemui Prada DP pada pukul 21.00 WIB.
Terdakwa langsung menangis di depan ibunya dan meminta maaf atas perbuatan yang dilakukannya. Prada DP mengaku menyesal telah membunuh FO dan tidak bisa membanggakan kedua orangtuanya.
"Saat kami pulang, Prada DP dan DK sempat ikut. Di tengah perjalanan, mereka minta diturunkan di simpang jalan. Mereka tidak bilang mau ke mana," katanya.
IM yang turut serta dalam pertemuan itu, pulang sendiri ke rumahnya mengendarai sepeda motor. Sejak saat itu, ELS tidak mengetahui keberadaan mereka.
Sekitar dua minggu kemudian, dia mengetahui terdakwa berada di Provinsi Banten, tetapi dirinya tidak diberitahu lokasi pastinya.
Simak video pilihan berikut ini: