Terjepit di Bebatuan 4 Hari, Kisah Pria yang Bertahan Hidup Ini Seperti dalam Film

Seorang pria terjepit di antara bebatuan di hutan Kamboja selama empat hari dan berhasil diselamatkan

oleh Liputan6dotcom diperbarui 14 Agu 2019, 12:00 WIB
Ilustrasi Kamboja | unsplash.com

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria asal Phnom Penh, Kamboja, berhasil di selamatkan pada Rabu (7/8/2019) setelah hampir empat hari terjepit di antara bebatuan yang berada di hutan Kamboja. Pria bernama Sum Bora itu tergelincir ketika mengumpulkan kotoran kelelawar hari Minggu (4/8/2019).

Kotoran kelelawar atau yang biasa disebut guano berguna sebagai pupuk yang dapat dijual untuk penghasilan tambahan oleh petani miskin di Kamboja. Petani kadang mencoba menarik perhatian kelelawar ke ladang mereka.


Ditemukan oleh Saudaranya

Sun Bora terjepit selama empat hari di antara bebatuan

Keluarga Sum Bora merasa khawatir setelah ia tidak kembali selama tiga hari. Kemudian keluarganya mulai melakukan pencarian di hutan.

Saudaranya kemudian menemukan Sum Bora terjepit di hutan gunung Charky yang terletak di provinsi barat laut Battambang. Lalu saudaranya bergegas untuk memberitahu pihak berwenang akan kejadian ini.


Dibutuhkan 200 Penyelamat

Sun Bora dibebaskan oleh lebih dari 200 pekerja penyelamat.

Sekitar 200 pekerja penyelamat diturunkan untuk melakukan misi penyelamatan Sum Bora. Mereka dengan hati-hati melepaskannya dengan cara menghancurkan batu-batu yang menjepit pria berumur 28 tahun itu. Dilansir APnews, Mayor Polisi Sareth Visen mengatakan upaya penyelamatan ini memakan waktu sekitar 10 jam.


Berhasil Selamat

Ilustrasi: Medical Daily)

Pada akhirnya sekitar pukul enam petang, Sum Bora berhasil dibebaskan dari bebatuan yang menjepitnya selama hampir empat hari. Menurut keterangan Sareth Visen, Sum Bora yang terlihat sangat lemah langsung dilarikan ke rumah sakit provinsi.


Tim Penyelamat Khusus

Misi penyelamatan Sum Bora dikepalai oleh spesialis dari Rapid Rescue Company 711. Kelompok yang terhubung dengan brigade pengawal militer elit Perdana Menteri Hun Sen ini juga melakukan penyelamatan saat bangunan tujuh lantai, runtuh pada bulan Juni di selatan Sihanoukville yang memakan 24 korban jiwa.

 

Penulis:

Timothy Juliano

Universitas Multimedia Nusantara

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya