Hari Kedua Profile Assessment Capim KPK, Pansel Cari Potensi Kepemimpinan

Secara umum, kata Yenti, pada hari ini Pansel akan menggali kondisi dan kemampuan psikologis para capim KPK.

oleh Yopi Makdori diperbarui 09 Agu 2019, 10:39 WIB
Tes profile assessment capim KPK hari kedua, Jumat (9/8/2019). (Liputan6.com/Yopi Makdori)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) melanjutkan proses penyaringan calon pimpinan lembaga antikorupsi itu. Bertempat di lantai 6 Gedung Panca Gatra, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat dan dimulai pukul 07.30 WIB.

Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih menyampaikan, tes profile assessment pada hari kedua ini akan menggali potensi kepemimpinan para calon. Selain juga profesionalismenya.

"Termasuk tingkan kestresannya," tutur Yenti di tempat, Jumat (9/8/2019).

Secara umum, kata Yenti, pada hari ini Pansel Capim KPK akan menggali kondisi dan kemampuan psikologis para capim KPK.

Hal ini perlu dilakukan karena KPK bukanlah lembaga yang kecil. Oleh karenanya perlu pimpinan yang matang secara psikologis.

"Mungkin nanti ada lompatan status, jadi gangan sampai nanti tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dari seorang pimpinan," papar Yenti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dijaring 10 Nama

Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan tes uji kompetensi di Pusdiklat Setneg, Jakarta Selatan pada Kamis (18/7/2019). (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com)

Menurut pakar hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu, dalam tes profile assessment ini tidak ada persentase untuk menentukan kelulusan.

"Kita tidak ada persentase ya," kata Yenti.

Pada tes profile assessment kali ini, lanjut Yenti, peserta dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari enam sampai delapan orang.

"Karena kita ada 40 dibagi 6, itu 6 sampai 8," jelas Yenti.

Dari 40 capim KPK ini, ada 10 nama yang akan diserahkan kepada presiden pada 2 September 2019. "Kita tidak umumkan, yang pasti tanggal 2 nanti kita serahkan ke presiden," kata Yenti.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya