Liputan6.com, Jakarta Di era yang serba canggih seperti sekarang ini, teknologi telah menyatu dalam kehidupan manusia. Seolah-olah manusia sudah terlena dengan kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh teknologi seperti smartphone, komputer dan robot. Teknologi yang berkembang di sektor industri pun pelan-pelan menggantikan peran manusia untuk berproduksi.
Prediksi robot yang akan semakin banyak bermunculan di masa depan, sepertinya memang akurat. Hal tersebut dibuktikan dengan kemunculan manusia setengah robot. Sebelumnya CEO dari SpaceX, Elon Musk, mengatakan dirinya memiliki rencana untuk menyambungkan otak manusia dengan internet pada 2020 mendatang dengan chip.
Baca Juga
Advertisement
Nampaknya sebelum chip yang direncanakan oleh Elon Musk direalisasikan, ternyata sudah ada manusia cyborg dengan otak yang tersambung dengan internet. Neil Harbisson, menjadi cyborg pertama yang diakui secara resmi di dunia dan memiliki kartu identitas, seperti yang Liputan6.com lansir dari Dezeen, Jumat (9/8/2019).
Cyborg merupakan singkatan dari Cybernetic Organism (Organisme Sibernetik) atau lebih dikenal sebagai manusia setengah robot. Pria asal Inggris ini memiliki sebuah antena di atas kepalanya dan benda itulah yang menjadikan ia terlihat seperti robot. Niel juga mengatakan bahwa antena tersebut bukanlah alat pembantu tapi dia mengaku antena sudah menjadi bagian dari anggota tubuhnya.
Cyborg Pertama di Dunia
Neil Harbisson adalah manusia pertama di dunia yang telah mengimplankan komponen ke dalam tubuhnya. Komponen yang dimaksud adalah antena yang ia implan di atas kepalanya. Dia mengungkapkan jika antena itu telah menyatu dan ditanam di dalam tubuhnya sejak 2004. Perangkat itu lah yang bisa membuatnya melihat warna untuk pertama kali.
Neil Harbisson yang berprofesi sebagai seniman ini diketahui lahir dengan buta warna total. Namun kini Neil sudah bisa melihat warna, bahkan dapat mengubah warna menjadi frekuensi yang dapat di dengar. Sensor yang menggantung di atas kepalanya itu bisa menerjemahkan gelombang cahaya menjadi getaran.
"Antena ini membantu saya untuk mempelajari realitas di luar spektrum visual. Dengan begitu, saya juga bisa merasakan sinar inframerah dan ultraviolet. Saya juga punya koneksi internet di kepala saya. Jadi, saya bisa saja langsung terhubung ke satelit untuk bisa berkirim data dari atau ke luar angkasa," jelasnya.
Pria berusia 33 tahun itu mengklaim dirinya merupakan orang pertama yang memiliki kondisi setengah robot. Bahkan ini disebutnya sebagai tahap awal karena ke depan akan semakin banyak cyborg yang tercipta. Neil sendiri adalah co-founder Cyborg Society dan Transpecies Society.
Advertisement