Plastik biodegradable dari kaktus buatan ilmuwan Sandra Pascoe Ortiz terlihat di laboratorium Universitas Valle de Atemajac (UNIVA), Zapopan, Jalisco, Meksiko, Rabu (31/7/2019). Plastik biodegradable memiliki keunggulan dimana dapat terurai dengan lebih cepat dan ramah lingkungan. (ULISES RUIZ/AFP)
Ilmuwan Sandra Pascoe Ortiz membuat plastik biodegradable dari kaktus di laboratorium Universitas Valle de Atemajac (UNIVA), Zapopan, Jalisco, Meksiko, Rabu (31/7/2019). Pascoe mengembangkan plastik biodegradable yang terbuat dari kaktus. (ULISES RUIZ/AFP)
Ilmuwan Sandra Pascoe Ortiz membuat plastik biodegradable dari kaktus di laboratorium Universitas Valle de Atemajac (UNIVA), Zapopan, Jalisco, Meksiko, Rabu (31/7/2019). Ampas kaktus disaring kemudian dicampur dengan aditif untuk membuat plastik biodegradable. (ULISES RUIZ/AFP)
Ilmuwan Sandra Pascoe Ortiz membuat plastik biodegradable dari kaktus di laboratorium Universitas Valle de Atemajac (UNIVA), Zapopan, Jalisco, Meksiko, Rabu (31/7/2019). Ampas kaktus yang sudah dicampur aditif selanjutnya dapat dibentuk menjadi berbagai jenis kemasan. (ULISES RUIZ/AFP)
Ilmuwan Sandra Pascoe Ortiz membuat plastik biodegradable dari kaktus di laboratorium Universitas Valle de Atemajac (UNIVA), Zapopan, Jalisco, Meksiko, Rabu (31/7/2019). Kaktus memainkan peran baru dan inovasi dalam produksi plastik biodegradable. (ULISES RUIZ/AFP)
Plastik biodegradable dari kaktus buatan ilmuwan Sandra Pascoe Ortiz terlihat di laboratorium Universitas Valle de Atemajac (UNIVA), Zapopan, Jalisco, Meksiko, Rabu (31/7/2019). Pascoe mengatakan plastik biodegradable buatannya untuk melestarikan lingkungan. (ULISES RUIZ/AFP)