Diet Kantong Plastik di Hari Raya Idul Adha, Yuk!

Di samping mengurangi pemakaian kantong plastik sekali pakai, inisiasi ini juga memberi untung pada pengrajin lokal di momen Idul Adha.

oleh Asnida Riani diperbarui 09 Agu 2019, 16:01 WIB
Detail karya instalasi "monster plastik" dalam pawai bebas plastik di Taman Aspirasi Monas, Jakarta, Minggu (21/7/2019). Monster plastik menyerupai ikan Angler Fish setinggi 4 meter itu sebagai bentuk bahaya atau dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah jadi rahasia umum bahwa sampah kantong plastik sekali pakai sangat mungkin bertambah di sederet perayaan, tak terkecuali Hari Raya Idul Adha. Karenanya, antisipasi kebiasaan ini sudah semestinya digalakkan.

Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira menuturkan, sebenarnya di momen Idul Adha sudah lumayan banyak imbauan untuk tidak memakai plastik sekali pakai saat membungkus daging hewan kurban.

"Sebenarnya ini (imbauan untuk tidak pakai plastik sekali pakai) sudah mulai dicanangkan sejak tiga tahun lalu," tuturnya saat ditemui di kawasan Senanyan, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Agustus 2019.

Sebagai ganti, Tiza menambahkan, daging hewan kurban bisa dibungkus menggunakan besek maupun daun pisang. Tiza mengaku senang, lantaran lebih banyak pemerintah daerah yang meluncurkan inisiatif serupa di Idul Adha tahun ini.

"Contohnya di Jakarta, pak gubernur (Anies Baswedan) mengeluarkan surat edaran yang mengimbau jangan pasti kantong plastik sekali pakai (untuk membungkus hewa kurban), tapi besek atau daun pisang," kata Tiza.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Beri Untung pada Pengrajin Lokal

Pedagang menata besek bambu di Pasar Jatinegara, Jakarta, Kamis (1/8/2019). Gubernur Anies Baswedan melarang warga DKI Jakarta menggunakan plastik sekali pakai untuk daging kurban dan meminta PD Pasar Jaya menyediakan besek bambu untuk memenuhi kebutuhan warga saat Idul Adha. (merdeka.com/Iqbal S Nu

Tiza menambahkan, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik melakukan observasi ringan atas inisiatif tersebut di momen Idul Adha tahun ini. "Lumayan banget ya, penjual besek kebanjiran pesanan," tuturnya.

"Saya senang sekali dengan tren ini karena bisa memberi untung pada pengrajin lokal kita. Itu kan UKM yang patut didukung. Bukti bahwa gerakan ramah lingkungan bisa beri untung bagi para pengrajin," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya