Status Waspada, Pendaki Dilarang Rayakan 17-an di Puncak Gunung Slamet

PVMBG mengumumkan kenaikan status Gunung Slamet di Jawa Tengah, dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 09 Agu 2019, 14:33 WIB
Pendaki memulai perjalanan ke puncak Gunung Slamet dari Pos Bambangan, Kutabawa, Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Bandung Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Slamet di Jawa Tengah, dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).

Peningkatan status berlaku mulai Jumat (9/8/2019) pukul 09.00 WIB. PVMBG merekomendasikan dan mengimbau kepada masyarakat atau pendaki tidak mendekati kawah dengan radius 2 kilometer.

"Rekomendasi PVMBG, tidak ada aktivitas pendakian atau pengunjung dalam radius 2 kilometer dari kawah," kata Kasbani di Ruang Monitoring PVMBG.

Pihaknya mengimbau agar kelompok pendaki yang berencana untuk memperingati 17 Agustus dengan tujuan merayakan HUT ke-74 RI di atas puncak Gunung Slamet agar dibatalkan.

Kasbani menjelaskan, sejak Juni hingga saat ini aktivitas vulkanik dari gunung yang berketinggian 3.342 mdpl itu menunjukkan peningkatan. Bahkan gempa embusan dalam sehari bisa mencapai 1.000 kali.

"Maka pada hari ini, Jumat 9 Agustus 2019 pukul 09.00, Gunung Slamet ditingkatkan statusnya dari normal menjadi waspada," katanya.

PVMBG, kata Kasbani, akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet dari Pos PGA.

"Kami tentunya memantau gunung ini. Pos pengamatan berjarak 8 kilometer dan peralatan relatif komplit. Seismik ada 4, tilt meter 2 dan EDM ada 4 unit. Jadi kami harapkan masyarakat tetap tenang dan terus mengikuti informasi resmi dari PVMBG," ujarnya.

Kasbani menuturkan, potensi erupsi Gunung Slamet berupa erupsi magmatik. Namun, bisa jadi diawali dengan erupsi freatik. Kali terakhir gunung ini erupsi yaitu pada 2014 lalu.

"Atas peningkatan status kali ini, ancaman bahayanya masih sejauh 2 kilometer. Kalau ada eskalasi peningkatan aktivitas tentu akan kami evaluasi kembali apakah mengalami peningkatan atau tidak dan akan kami informasikan kembali," ujar Kasbani.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya