BI Prediksi Inflasi Agustus Sebesar 0,12 Persen

Berdasarkan survei pemantauan harga minggu pertama Agustus, diperkirakan terjadi inflasi 0,12 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2019, 14:20 WIB
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Agustus berada di kisaran 0,12 persen (month to month). Sementara inflasi tahunan di kisaran 3,44 persen (year on year).

"Berdasarkan survei pemantauan harga minggu pertama Agustus, diperkirakan terjadi inflasi 0,12 persen month to month, kalau year on year-nya 3,44 persen," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (9/8).

 

Tercatat beberapa komoditas yang menjadi penyumbang inflasi seperti cabai merah, cabai rawit, dan emas perhiasan.

"Beberapa komoditas penyumbang inflasi masih cabai merah itu 0,09 persen, cabai rawit 0,05 persen, kemudian emas perhiasan 0,04, juga tarif air minum 0,01 persen," lanjut dia.

Pihaknya juga mencatat, ada sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang deflasi. Salah satunya komponen tarif angkutan udara.

"Tapi ada komoditas yang menyumbang deflasi tarif angkutan udara deflasi 0,08 persen, bawang merah deflasi 0,04," ujar dia.

Level inflasi Agustus yang demikian, lanjut dia, masih tergolong rendah dan stabil. Hal tersebut sesuai dengan Prediksi BI.

"Sehingga di akhir tahun kita memperkirakan bahwa inflasi di bawah titik tengah sasaran, yaitu 3,5 persen. Insya Allah di bawah 3,5 persen," tandasnya.   

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemerintah Targetkan Inflasi 3 Persen di 2020

Pembeli membeli daging ayam di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah Indonesia mematok target inflasi untuk tahun depan atau 2020 berada di kisaran angka 3 persen. Angka ini dipatok lebih kecil dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution , mengatakan angka yang ditargetkan tersebut sudah dalam pertimbangan matang. Sebab, untuk mematok angka 3,0 persen pemerintah lebih dulu berkaca pada perkembangan inflasi yang terjadi dari tahun-ketahun selalalu terjaga dengan baik.

"Kita semua tahu bahwa inflasi kita cukup bisa dikendilikan dalam beberapa tahun terkahir dan ke depan targetnya akan gerak turun. Tahun depan 3,0 persen plus minus 1 persen," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasuition, saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

"Sehingga kita memang perlu turus menerus melakukan hal-hal untuk mendorong inflasi makin lama makin rendah. Walaupun kalau dibilang rendah kita targetnya bukan 0," sambungnya.


Strategi Pengendalian Inflasi

Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menko Darmin melanjutkan, untuk mendukung target tersebut maka apa yang sudah dilakukan pemerintah ke depan melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif) akan terus dilanjutkan untuk menjaga capaian inflasi.

"Ke depan, pemerintah daerah diharapkan semakin berperan aktif mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang telah dibangun serta melakukan inovasi pengendalian inflasi," katanya

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi selama bulan Juni 2019 sebesar 0,55 persen, Untuk inflasi tahun kalender yaitu Januari-Juni 2019 mencapai 2,05 persen, sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 3,28 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya