PDIP: Kita Siapkan Instrumen untuk Bantu Jokowi

Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, ini memang menjadi fokus dalam Kongres V partainya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Agu 2019, 14:06 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin saat menghadiri Kongres V PDIP di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti masih banyak masalah yang dihadapi di depan. Mulai dari paham radikalisme sampai apa yang harus dilakukan untuk generasi mendatang. Sebagaimana ini juga diungkapkan oleh Presiden Jokowi.

Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, ini memang menjadi fokus dalam Kongres V partainya. Dan instrumen itu harus disiapkan untuk membantu Jokowi

"Kita harus menyiapkan instrumen itu (bantu Presiden Jokowi). Muncul gerakan ekstrem. Liberalisasi ekonomi yang tidak menciptakan keadilan. Indonesia yang bertrisakti ini relevan dalam menghadapi tantangan ini. Bukan jawaban kembali ke orde baru," kata Masinton di Denpasar, Jumat (9/8/2019).

Salah satunya, masih kata dia, itu semua bisa disalurkan melalui kekuatan partai politik. Sebagaimana, PDIP yang ingin menjadi partai pelopor.

"Dengan kekuatan seluruh elemen, khususnya partai politik,PDIP bisa menjadi partai pelopor. Menyiapkan kader-kader terbaik bangsa. Memperkuat ideologi dan program. Karena sudah jelas," ungkap Masinton.

Sementara itu politisi PDIP lainnya, Adian Napitupulu, melihat memang setiap generasi mempunyai masalah yang harus dihadapi. "Dan dipaksa untuk menyelesaikan itu," kata Adian.

Dia menuturkan, PDIP ini partai yang sudah teruji. Bagaimana dilihat dari jejak rekamnya.

"Partai ini sudah teruji. Ditangkap, dipukuli. Partai ini lahir dari proses sejarah, bukan instan," tukasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pentingnya Proses Partai

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri didampangi Tokoh PDIP yang juga Menko PMK Puan Maharani tiba menghadiri Kongres V PDIP di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri itu, menyadari akan pentingnya proses tersebut di partainya. Namun, tak ingin tergesa-gesa, semuanya dikonsepkan dalam Kongres V yang diselenggarakan di Bali.

Putri dari proklamator Sukarno ini, menyadari perubahan sudah ada sejak lama. Terutama terkait kemunculan generasi yang diberi label milenial. Karenanya perlu ada formula untuk membuat para kaum ini, menyadari arti penting bangsa dan negara tersebut, sehingga mau terlibat membangun.

"Boleh saja aksi (kalangan) milenial, tapi ada dasar-dasar yang namanya kebangsaan, yang tidak bisa ditinggalkan oleh mereka. Baik di Indonesia ataupun di dunia," kata Megawati usai dikukuhkan menjadi Ketum lagi di Grand Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).

Dia menyebut, masalah ke depan kian besar. Dirinya mencontohkan konflik yang terjadi di Timur Tengah, yang sampai sekarang belum selesai. Ketegangan pelan-pelan bermunculan, dan dimana ini harus diselesaikan generasi mendatang, dengan pemahaman yang tak salah arah.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya