Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan jelang akhir pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.198.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (9/8/2019), IHSG menguat 7,46 poin atau 0,12 persen ke level 6.282,13. Indeks saham LQ45 juga turun 0,07 persen ke posisi 991,03.
Sebanyak 200 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 172 saham melemah dan 160 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 423.891 kali dengan volume perdagangan 13,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun.
Investor asing beli saham Rp 18,46 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.198.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya empat sektor yang menguat, diantaranya sektor pertanian yang memimpin penguatan dengan naik 1,67 persen. Diikuti sektor pertambangan naik 1,36 persen dan sektor industri dasar naik 0,59 persen.
Sementara sektor yang melemah yaitu sektor aneka industri yang anjlok 1,44 persen, sektor infrastruktur turun 0,15 persen dan sektor konstruksi turun 0,15 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain SAFE naik 27,04 persen ke Rp 202 per saham, PAMG naik 24,82 persen ke Rp 342 per saham dan MFMI naik 14,66 persen ke Rp 438 per saham.
Sementara saham-saham yang melemah antara lain LUCK yang turun 21,9 persen ke Rp 1.480 per saham, POLA turun 14,55 ke Rp 940 per saham dan PORT turun 13,18 ke Rp 560 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sesuai Prediksi
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal masih akan bergerak menguat dengan diperdagangkan pada kisaran 6.240-6.296.
Dari global, meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok menjadi katalis penguatan lanjutan indeks hari ini.
"Kekhawatiran pada tensi perdagangan mereda setelah bank sentral China, People's Bank of China (POBC) menyatakan untuk mengintervensi Yuan," tutur Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat, Jumat (9/8/2019).
Lanjar menjelaskan, naiknya aktifitas expor China menurunan kekhawatiran investor terhadap imbas dari tensi perdagangan AS-China terhadap aktifitas perdagangan Tiongkok sendiri.
"Aktifitas ekspor di Tiongkok naik signifikan berkontraksi dengan ekspektasi dimana secara year-on-year (YoY) aktifitas ekspor naik 3.3 persen pada bulan Juli dengan neraca perdagangan surplus USD 45.06 miliar," ujarnya.
Adapun pihaknya meramal IHSG berpeluang positif dalam kisaran support dan resistance di 6251-6307.
Di sisi lain, Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan, potensi penguatan lanjutan indeks terlihat dari sinyal ndikator stochastic yang bergerak melebar setelah membentuk goldencross.
"Kami memprediksi IHSG akan bergerak menghijau 6.240-6.296," pungkas dia.
Untuk saham rekomendasi, Kata Lanjar, investor hari ini dapat mengoleksi saham bank buku IV seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Sedangkan dari Frederik, pihaknya menganjurkan investor agar membeli saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), serta saham PT Indosat Tbk (ISAT).
Advertisement