Liputan6.com, Munich - Diperkenalkan ke pasar pada tahun lalu, versi facelift dari BMW seri 2 Active Tourer mendapatkan peningkatan yang signifikan pada baterai listriknya. Varian 225xe plug-in hybrid kini memiliki jarak tempuh lebih jauh dengan konsumsi bensin yang rendah.
Mobil ini tetap menggunakan mesin 1,5 L 3 silinder seperti sebelumnya yang menghasilkan 136 Tk bersama dengan motor elektrik pada poros belakang yang menghasilkan 88 Tk.
Baca Juga
Advertisement
Perubahan terjadi pada kapasitas batere. Dengan dimensi yang sama dengan versi sebelumnya, batere baru ini memiliki kapasitas 10 kWh, mengalami peningkatan 2,3 Kwh dari versi sebelumnya yang hanya berkapasitas 7,7 kWh.
Batere dapat terisi penuh dalam waktu 5 jam apabila menggunakan stopkontak standar sementara apabila menggunakan BMW i Wallbox dapat terisi lebih cepat hanya dalam waktu 3 jam.
Penambahan kapasitas ini turut meningkatkan jarak tempuh sebanyak 25 persen dari 45 km menjadi 57 km. Untuk konsumsi bahan bakar juga turun dari 2,5 liter per 100 km menjadi 1,9 liter per 100 km.
Gabungan dari motor elektrik dan mesin pembakaran menghasilkan 224 Tk dan torsi 385 Nm yang berarti mobil ini dapat berakselerasi dari 0 ke 100 km/ jam dalam waktu 6,7 detik dengan kecepatan puncak 202 km/jam.
Penulis: Khema Aryaputra
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fitur Ini Mempermudah BMW Seri 3 Melibas Jalan Tikus
Kemacetan di kota-kota besar, terutama di Jakarta bisa dibilang sudah sangat parah. Bahkan, pemilik mobil harus mencari jalur alternatif, dan bisa masuk ke dalam gang atau jalanan yang sempit untuk menembus kepadatan lalu lintas di Ibu Kota.
Tidak hanya dilakukan oleh pemilik mobil penumpang pada umumnya, tapi juga mobil mewah, seperti BMW. Dengan melihat hal tersebut, pabrikan asal Jerman ini memiliki teknologi reversing assistant, yang disematkan di sedan legendarisnya, BMW 330i M Sport.
BACA JUGA
"Teknologi ini dapat menyimpan manuver kendaraan untuk jarak 50 meter, dengan mengarahkan kendaraan mundur di sepanjang garis yang persis sama dengan yang baru saja diambil ketika bergerak maju," jelas Corporate Communication Manager BMW Group Indonesia, Ismail Ashlan, di sela-sela perkenalan all-new BMW Seri 3 di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (10/7/2019).
Cara kerjanya, ketika mobil melewati jalan sempit dengan kecepatan tidak lebih dari 30 km, teknologi ini akan merekam jalan yang dilalui. Ketika mobil melewati jalan buntu, ataupun halangan mobil lain, dan harus mundur ke belakang, pengemudi tinggal memindahkan transmisi ke posisi R dan mengaktifkan fungsi reversing assistant.
Setelah aktif, pengemudi hanya tinggal mengontrol laju kendaraan menggunakan rem. Pasalnya, gas dan juga roda kemudi sudah diatur secara elektrik hingga 50 meter ke balakang.
Pengemudi juga harus melihat jarak yang sudah ditempuh, karena ketika sudah melewati 50 meter, maka kendaraan akan bergerak lurus ke balakang atau pengemudi harus mengerem secara manual.
"Namun, saat bergerak mundur, kecepatannya tidak boleh lebih dari 5 kpj agar presisi. Jika kecepatan melebihi 5 kpj sampai 7 kpj, maka sistem tidak akan berfungsi dan memori jalan yang dilewati saat maju akan dihapus, karena sistem akan menilai pengemudi sudah lalai," pungkasnya.
Advertisement