Ingin Menabung Buat Beli Hewan Kurban? Ini Hitungannya

Ketika niat baik untuk kurban di Idul Adha sudah diikrarkan di dalam hati, Insya Allah hasil yang dicapai akan sesuai dengan harapan dan berkah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Agu 2019, 09:00 WIB
Warga melihat hewan kurban di salah satu lapak yang berada di trotoar, Jakarta, Senin (5/8/2019). Meski Pemprov DKI Jakarta telah melarang, sejumlah pedagang nekat berjualan hewan kurban di trotoar dengan alasan tidak memiliki lahan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

 

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Adha akan dirayakan oleh umat muslim di Indonesia pada hari Minggu besok. Hari besar ini juga identik dengan berkurban.

Apakah Anda sudah membeli hewan kurban?

Jika belum, dan alasannya adalah karena tidak ada dana, mari kita simak tips dari Justitia Tripurwasani, Kepala Unit Pengelolaan Investasi Syariah (UPIS) PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), agar Anda bisa membeli hewan kurban:

Niat dan jadikan sebagai tujuan keuangan

Ketika sudah memiliki niat untuk membeli hewan kurban pada Idul Adha di tahun depan, maka jadikan ini sebagai tujuan keuangan jangka pendek Anda. Buat sebagai pos keuangan tersendiri yang harus Anda isi hingga tercapai jumlahnya.

Tabungan kurban

Berapa jumlah yang harus Anda tabung setiap bulan? Hewan kurban ditawarkan dengan harga yang beragam. Kambing ditawarkan mulai dari Rp 1,9 juta per ekor, sedangkan sapi ditawarkan mulai dari Rp 13,5 juta per ekor.

Dengan perkiraan kenaikan harga sebesar 15 persen, maka harga hewan kurban tersebut akan menjadi sekitar Rp 2,2 juta per ekor kambing dan sekitar Rp 15,6 juta per ekor sapi pada tahun depan.

Jadi, dalam 12 bulan ke depan Anda harus menabung mulai dari Rp 183 ribu per bulan untuk membeli seekor kambing dan mulai dari Rp 1,3 juta per bulan untuk membeli seekor sapi.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Simpan di Reksa Dana Pasar Uang

Pedagang saat berjualan hewan kurban di trotoar, Jakarta, Senin (5/8/2019). Meski Pemprov DKI Jakarta telah melarang, sejumlah pedagang nekat berjualan hewan kurban di trotoar dengan alasan tidak memiliki lahan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Reksa dana pasar uang syariah sangat cocok digunakan untuk menyimpan dana investasi dalam jangka pendek. Selain likuid alias dapat dicairkan kapan saja tanpa dibebankan denda, reksa dana pasar uang syariah juga tidak dipotong pajak – karena bukan objek pajak.

Potensi imbal hasil reksa dana pasar uang syariah pun lebih kompetitif dibandingkan tabungan dan deposito, yaitu sekitar 5,8 persen per tahun dan halal.

Selain itu, dengan disimpan di reksa dana pasar uang syariah, Anda tidak mudah tergiur untuk menggunakan dana kurban untuk keperluan lainnya. Sebab, dana ini tersimpan dalam rekening tersendiri, yang tidak bisa Anda tarik dari mesin ATM atau gesek dari mesin debit bank.

 

 


Manfaatkan bonus tahunan dan THR

Hewan kurban saat dijual di salah satu lapak, Jakarta, Senin (5/8/2019). Meski Pemprov DKI Jakarta telah melarang, sejumlah pedagang nekat berjualan hewan kurban di trotoar dengan alasan tidak memiliki lahan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Jika menyicil setiap bulan akan mengganggu keuangan keluarga Anda, masih ada acara lain. Ketika Anda menerima bonus tahunan, langsung sisihkan sebagian untuk membeli hewan kurban.

Anda bisa langsung menyisihkan sejumlah harga satu ekor kambing atau sapi. Namun, jika masih belum mencukupi, manfaatkan sebagian THR Anda, dan cicil setiap bulan.

Ketika niat baik sudah diikrarkan di dalam hati dan diikuti oleh usaha maksimal, Insya Allah hasil yang dicapai akan sesuai dengan harapan dan berkah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya