Ada Lapak Online, Penjualan Hewan Kurban Konvensional Tetap Moncer

Para penjual hewan kurban konvensional menilai penjualan hewan kurban online tidak berpengaruh besar terhadap penjualan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2019, 20:40 WIB
Hewan kurban saat dijual di salah satu lapak, Jakarta, Senin (5/8/2019). Meski Pemprov DKI Jakarta telah melarang, sejumlah pedagang nekat berjualan hewan kurban di trotoar dengan alasan tidak memiliki lahan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Berkembangnya teknologi terus merambah ke berbagai segi kehidupan, tak terkecuali penjualan hewan kurban. Kini, masyarakat tak hanya bisa membeli hewan kurban secara offline atau konvensional, namun juga bisa melalui online.

Meski demikian, para penjual hewan kurban konvensional menilai penjualan hewan kurban online tidak berpengaruh besar terhadap penjualan. Sebab, mereka sudah mempunyai target pasar sendiri, sehingga tidak akan takut untuk kehilangan pelanggan.

"Kurban online itu sedikit memengaruhi, tapi tidak drastis karena kita sudah ada konsumen langganan," ucap Toto salah satu penjual hewan kurban, di Cipinang, Jumat (9/8/2019).

Penjual lainnya, Eko Prasetyo menilai para penjual hewan kurban konvensional tetap merasa aman karena mereka sudah memiliki pelanggan tetap. Selain itu, pelanggan akan lebih nyaman untuk melihat kondisi hewan secara langsung, dan bisa memilih hewan kurban sesuai dengan keinginannya.

Tak hanya itu, penjual hewan kurban pun biasanya sudah bekerja sama juga dengan beberapa masjid atau ustaz. Jadi, ketika seseorang ingin berkurban, dia akan disalurkan ke penjualan hewan kurban tersebut.

"Pelanggan juga lebih suka melihat secara langsung. Atau yang sudah punya kenalan, seperti ustaz atau pengurus masjid mana," ujar Eko.

"Model kurban online itu kan pelanggan belum pernah liat langsung. Cuma lihat melalui foto dan bisa ketipu sama kamera. Misalnya hewan terlihat lebih tinggi atau gemuk, padahal aslinya tidak," tandasnya.

Reporter Magang: Rhandana Kamilia

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Senyum Penjual Hewan Kurban, Omzet Naik Dibanding Tahun Lalu

Pedagang saat berjualan hewan kurban di trotoar, Jakarta, Senin (5/8/2019). Meski Pemprov DKI Jakarta telah melarang, sejumlah pedagang nekat berjualan hewan kurban di trotoar dengan alasan tidak memiliki lahan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban seperti kambing, sapi dan domba mulai marak di berbagai tempat. Menempati lahan-lahan kosong, pedagang tersebut menggelar hewan dagangan.

Di tahun ini, para pedagang mengaku ada peningkatan omzet penjualan. Sepetri misalnya, pedagang hewan kurban di Bekasi, Ucu. Dia mengaku penjualan pada tahun ini ada perkembangan secara signifikan apabila dibandingkan dengan penjualan Idul Adha tahun lalu.

"(Ada peningkatan?) Iya lumayan lah. kalau tahun lalu tidak begitu lah. Cuma omzet sekarang lumayan lah gitu," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (7/8/2019). 

Ucu mengatakan, sejauh ini penjualan hewan kurban di tempatnya sudah laku hingga lebih dari 30 ekor kambing. Tak menutup kemungkinan, penjualan ini akan bertambah seiring mendekati hari Idul Adha.

Kendati begitu, dia tidak bisa menyebutkan jumlah besaran omzet yang dikantongi. Sebab, kata dia, hitungan tersebut baru bisa diliat ketika sudah melewati Idul Adha.

Adapun harga hewan kurban kambing yang ditawarkan di tempatnya yakni mulai dari Rp 2 juta dengan ukuran kecil hingga Rp 5-6 juta dengan ukuran besar. Harga yang ditawarkan ini pun tidak berubah dibandingkan dengan penjualan tahun lalu.

"(Ada peningkatan harga?) kayaknya (tidak) gitu-gitu aja. Cuma omzet sekarang lumayan," tandasnya.


1 Jam Laku 25 Ekor

Petugas Dinas Peternakan dan Pertanian memeriksa selaput lendir sapi kurban yang dijual di Mall Hewan Kurban H. Doni, Depok, Jawa Barat, Senin (29/7/2019). Pemeriksaan guna menjamin kelayakan dan kesehatan medis hewan kurban untuk dikonsumsi pada Idul Adha mendatang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara itu, penjual hewan kurban lainnya, Rohidn mengaku belum bisa melihat apakah ada peningkatan signifikan dibanding tahun lalu. Akan tetapi sejauh ini, penjualan di tempatnya sendiri juga sudah cukup lumayan.

"Alhdulillah. Alhdulillah ya stabil lah normal seperti tahun kemarin seperti ini juga. Nanti keliatan kalau mau dapetnya habisnya berapa kalau sudah mau Idul Adha. Bahkan saya (tahun lalu) dari abis Magrib sampai Isya itu 25 ekor habis pernah. Jadi enggak bisa ditentuin," jelasnya.

Tak berbeda dengan pedagang sebelumnya, harga hewan kurban yang ditawarkan di tempatnya pun mulai dari harga Rp 2,5 juta hingga Rp 4,8 per ekor. Harga tersebut berdasarkan sesuai besaran hewan kurban.

Kendati begitu, da mengakui harga yang ditawarkan saat ini pun ada peningkatan apabila dibandingkan tahun lalu. "Paling naik harganya tidak signifikan cuma Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya