Turin - Juventus akan mengubah aturan mengenai pembatasan penjualan tiket untuk suporter Napoli. Hal itu mereka lakukan setelah mendapat kecaman dari perwakilan dewan kota Napoli, Ciro Boriello.
Juventus akan bertanding dengan Napoli di Allianz Stadium pada 31 Agustus mendatang. Juventus yang bertindak sebagai tuan rumah memutuskan untuk membatasi penjualan tiket laga tersebut.
Advertisement
Panitia pelaksana pertandingan, melarang warga yang lahir di wilayah Campania (Napoli) untuk membeli tiket pertandingan. Hal itu juga berlaku untuk warga yang sudah menetap di daerah lainnya, namun lahir di wilayah Campania.
Juventus melakukan hal tersebut dengan dalih menghindari keributan yang berpotensi terjadi di kota Turin. Juventus dan Napoli tidak hanya bersaing di lapangan hijau, namun juga menjadi simbol dari persaingan antara Italia Utara dan Italia Selatan. Juventus mewakili Italia Utara dan Napoli mewakili Italia Selatan.
Masyarakat di bagian utara dan selatan tidak pernah akur dan hal tersebut menular ke sepak bola. Masing-masing suporter klub akan melakukan nyanyian yang konfrontatif ketika dua klub tersebut bertanding, termasuk ketika bermain di level junior.
Tindakan preventif yang dilakukan Juventus dipandang sebagai hal yang negatif oleh dewan kota Napoli, yang diwakili oleh Ciro Boriello. Menuruntya, Juventus telah melakukan tindakan yang diskriminatif.
"Tindakan Juventus menggambarkan rasa kebencian mereka kepada penggemar Napoli. Ini telah melanggar legalitas. Juventus melakukan tindakan rasialis dan diskriminatif," ujar Boriello.
Komentar Boriello ditanggapi oleh perwakilan dewan kota Turin di bidang keamanan, Claudio Palomba. Ia menyarankan agar Juventus mencabut aturan tersebut.
"Saya harap Juventus hanya melakukan kesalahan kecil dan siap mengoreksinya. Saya yakin mereka akan berusaha memperbaiki hal tersebut," ungkap Palomba.
Pada akhirnya, Juventus mengoreksi aturan tersebut. Mereka mengurangi restriksi dan hanya melakukan larangan untuk suporter yang berdomisili di Napoli.
Alasan Juventus
Masih melansir sumber yang sama, Juventus dikabarkan hanya ingin menghindari kerusuhan yang mungkin terjadi. Membatasi penjualan tiket menjadi satu cara yang sering digunakan oleh klub Italia pada saat ini.
Pertemuan Juventus dan Napoli diyakini menjadi pertandingan yang sangat berisiko dalam hal keamanan. Dua klub tersebut telah menjadi rival pada beberapa musim terakhir.
Napoli terus berusaha mengakhiri dominasi Juventus di Serie A. Namun, mereka belum berhasi melakukannya. Saat ini, kedua klub ditangani oleh mantan pelatih dari masing-masing klub tersebut.
Napoli ditangani Carlo Ancelotti dan Juventus ditangani Maurizio Sarri. Penunjukan Sarri, semakin menambah suporter kesal dengan Juventus.
Sumber: Football Italia
Advertisement