Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Gitaris Slank Abdee Negara (Abdee Slank) dan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (FT UGM) menggalang donasi pascabencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya dengan nama Pray for Palu.
Dari hasil penggalangan dana tersebut, Menhub Budi bersama Abdee Slank dan Dekan FT UGM Nizam coba membangun Masjid Ar Rahman dan sebuah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Baca Juga
Advertisement
"Saya bersama mas Abdee dan Fakultas Teknik UGM melakukan suatu upaya pengumpulan dana yang kita namakan Pray Palu. Itu kita lakukan setengah tahun yang lalu pada saat kejadian," ujar Menhub Budi pasca prosesi peletakan batu pertama pembagunan masjid dan SDIT di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (10/8/2019).
Dia menyebutkan, Pray for Palu telah berhasil mengumpulkan total dana donasi hingga sekitar Rp 4 miliar. Uang tersebut disebutnya akan disalurkan untuk pembangunan Masjid Ar Rahman dan SDIT.
Selanjutnya, ia juga meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk mengawal proses pembangunan masjid dan SDIT. "saya mengharapkan Pemda seyogyanya mengawal apa rekomendasi teknis apa yang boleh dan enggak boleh dibangun," sambungnya.
Ke depan, dia berharap agar fungsi masjid dan sekolah itu dapat menjadi cerminan akan harmonisasi di tengah keragaman Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam.
"Kita membangun masjid dengan baik, tapi yang juga jadi PR bagi kita adalah untuk menjaga keragaman dalam hidup berbangsa dan bernegara," pungkas Menhub Budi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Tinjau Infrastruktur Transportasi Pascabencana di Kota Palu
Hari ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dijadwalkan akan melakukan tinjauan beberapa infrastruktur transportasi di kota Palu, Sulawesi Tengah pascabencana gempa bumi disertai tsunami yang melanda kota tersebut dan sejumlah daerah di Sulawesi pada September 2018 lalu.
Kunjungan ini guna memastikan sarana dan prasarana trasportasi di Palu kembali beroperasi secara optimal.
"Menteri Perhubungan ingin memastikan bahwa sarana-prasarana transportasi di Palu berjalan dengan baik dalam upaya mendukung kebangkitan ekonomi Kota Palu pascabencana," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hengki Angkasawan di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).
Hengki mengatakan, sarana-prasarana transportasi yang ditinjau meliputi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Wani, dan Terminal Tipe A Induk Mamboro.
"Untuk memastikan keselamatan dan keamanan pelayaran rakyat, di Pelabuhan Wani, Menhubjuga akan menyerahkan life jacket kepada awak kapal rakyat," ujarnya.
Selain meninjau beberapa infrastruktur transportasi, Menhub juga dijadwalkan akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah dan satu sekolah di Kabupaten Sigi.
"Menhub bersama seorang musisi yaitu Abdi Negara atau akrab disapa Abdi Slank, akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan sebuah Masjid dan SDIT di Kabupaten Sigi," ungkap Hengki.
Advertisement
Menhub: 9 Maskapai Asing Ingin Buka Rute ke Bali
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengupayakan agar kapasitas Bandara Ngurah Rai Bali dapat ditingkatkan. Langkah tersebut guna mendongkrak jumlah turis yang berkunjung ke Bali.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menambah slot penerbangan, khususnya bagi penerbangan rute internasional. Budi Karya menjelaskan, penerbangan internasional akan diberikan prioritas untuk take off atau landing pada waktu favorit atau golden time.
"Golden time mereka itu kan pukul 23.00 malam sampai pukul 7 pagi (UTC). Oleh karena itu prioritas akan diberikan pada penerbangan dari turis-turis itu," kata Budi Karya Sumadi diktuip dari pernyataan tertulis, Sabtu (27/7/2019).
Selain itu, ia juga mengatakan akan ada pembatasan penerbangan dengan pesawat sekelas ATR-72 yang mendarat ke Bali.
"Kita akan buat cluster yang menuju Bali. Dari beberapa kota-kota kecil tidak masuk ke sini, kecuali kota-kota itu memang hanya dijangkau dengan pesawat sekelas ATR-72," ujar dia.
Hal lainnya yang akan dilakukan, lanjut Budi Karya Sumadi, yakni dengan membatasi ground time atau waktu naik-turun penumpang untuk tidak lebih dari 3 jam.
"Melalui upaya-upaya itu, kami berharap ke depan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat bertambah 30 persen dan diprioritaskan bagi penerbangan internasional," ungkap dia.
Saat ini sudah ada sekitar sembilan maskapai asing yang ingin membuka rute penerbangan ke Bali. Antara lain berasal dari Jepang, Taiwan, Bangladesh, Kamboja, Australia, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Malaysia.
Sebagai catatan, hingga kini terdapat 34 maskapai asing dengan 47 rute penerbangan yang beroperasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Untuk penerbangan domestik sendiri saat ini ada 8 maskapai domestik dengan 22 rute penerbangan.
"Dengan adanya 9 flight ini jika dirata-rata antara 200-300 orang penumpang per flight, maka paling tidak ada tambahan 2.000 orang setiap hari. Jadi kurang lebih 30 persen kenaikannya. Oleh karenanya, saya minta kepada jajaran Kemenhub, otoritas bandara, Angkasa Pura 1, juga Pemerintah Daerah, Kadishub, secara sinergi melakukan optimalisasi upaya ini," imbuhnya.