Kodok Raksasa Ini Bisa Bangun Kolam Sendiri untuk Anak-Anaknya

Siapa sangka, kodok ini bisa membangun sendiri kolam sebagai rumah anak-anaknya.

oleh Siti Khotimah diperbarui 10 Agu 2019, 20:40 WIB
Pacific Tree Frog (webdev01v.burke.washington.edu/Heidi Rockney)

Liputan6.com, Jakarta - Jenis kodok yang sering disebut sebagai 'Goliath' adalah spesies katak paling besar di dunia. Ilmuwan baru-baru ini mengatakan, kodok itu adalah amfibi pertama Afrika yang dapat membangun 'rumah'-nya sendiri.

Rumah yang dibangun oleh sang kodok adalah kolam kecil untuk melindungi anak-anaknya, kata ilmuan dalam Journal of Natural History. Dalam pembuatannya, katak itu butuh memindahkan batu seberat 2 kilogram dan menariknya sepanjang jalan.

Kegiatan membangun rumah itu, yang telah berlangsung dari generasi ke generasi; bisa membantu mengembangkan kaki dan ukuran badan kodok menurut para peneliti dikutip dari Sciencealert.com, Sabtu (10/8/2019).

Katak Goliath hanya ditemukan di Kamerun dan Guinea Ekuatorial, panjangnya mencapai 34 cm dengan berat hingga 3,3 kilogram.

Berkat studi ini, katak raksasa itu telah diketahui melakukan upaya laur biasa untuk membangun kolam yang menawarkan perlindungan ekstra dari predator.

"Katak Goliath tidak hanya besar, tetapi penemuan kami menunjukkan bahwa mereka tampaknya juga orangtua yang penuh perhatian," kata salah satu anggota tim, Marvin Schäfer dari Museum Sejarah Alam Berlin.


Kolam yang Dibangun

Ilustrasi kodok hijau pohon Australia. Hanya gara-gara seekor kodok tersambar mesin pemotong rumput, ia harus diterbangkan tatusan kilometer guna menyelamatkannya. (Sumber free-review.net)

Peneliti juga menjelaskan bagaimana bentuk kolam yang telah dibangun oleh amfibi itu.

"Kolam kecil yang mereka buat di tepi sungai ... memberi telur dan berudu tempat berlindung yang aman dari perairan yang terkadang sangat deras, serta dari banyak pemangsa yang tinggal di sana," kata Marvin Schäfer.

"Kami pikir pekerjaan berat yang mereka lakukan untuk menggali dan memindahkan batu mungkin menjelaskan mengapa gigantisme berevolusi pada katak ini."

Tim peneliti menjelajahi tepi Sungai Mpoula di Kamerun untuk mencari bukti bersarang, menemukan 22 tempat berkembang biak yang potensial. Di tempat itu, batu dan material lainnya telah ditumpuk sedemikian rupa dan fenomena itu tidak terjadi secara alami. Di 14 tempat, mereka menemukan hampir 3.000 telur. 

Rekaman inframerah, selang waktu situs juga mengungkapkan katak Goliath melakukan tugas perlindungan kolam, menjaga salah satu sarang terhadap predator.

Penggalian tambak sebenarnya tidak ditangkap di kamera, tetapi para ilmuwan berhipotesis bahwa katak menggunakan kaki mereka yang sangat kuat untuk memindahkan batu ke posisinya, berdasarkan ukuran yang sama dari spesies katak lainnya yang diketahui menggali kolam.


Tak Diketahui Jenis Kelamin Kodok Pembangun Kolam

Ilustrasi Katak Dart (AFP Photo)

Menariknya, tidak jelas jenis kelamin mana yang bertanggung jawab untuk menggali rumah atau tempat berlindung kodok itu.

Studi ini menemukan bahwa tiga jenis kolam dibangun: kolam batu yang terbentuk secara alami, kolam dangkal yang dilapisi bahan yang digali dari tengah, dan depresi yang lebih besar dibersihkan dari batu yang lebih besar.

Jenis terakhir terbukti menjadi jenis sarang yang paling efektif, jenis yang menunjukkan ketahanan paling besar terhadap telur yang tumpah atau hujan deras yang menyebabkan banjir.

Ini adalah temuan menarik tentang amfibi aneh yang sebenarnya tidak kita ketahui, dan para peneliti berharap untuk melanjutkan studi mereka dan belajar lebih banyak tentang perilaku membangun rumah atau sarang ini. 

Katak Goliath juga terancam. Jumlahnya telah menurun lebih dari 50 persen dalam dekade terakhir, karena penggundulan hutan menempatkan habitat mereka di bawah ancaman, dan karena mereka diburu dalam jumlah yang lebih besar.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya