Liputan6.com, Jakarta Kebersihan dari mulai proses pemotongan hewan kurban hingga pendistribusian daging kurban perlu dilakukan untuk mencegah kontaminasi bakteri. Hal itu disampaikan Guru Besar Departemen Gizi Masyarkat Institut Pertanian Bogor (IPB), Hardinsyah jelang Iduladha 2019.
Berawal dari hewan kurban yang sehat, lalu alat potong, serta kebersihan petugas pemotongan harus dijaga agar daging kurban tidak terkontaminasi bakteri.
Advertisement
"Jadi alatnya, orangnya, dan lingkungannya harus bersih. Dengan demikian daging terhindar dari bakteri," kata Hardinsyah dihubungi Antara seperti dikutip Liputan6.com, Sabtu (10/8/2019).
Lokasi pemotongan juga harus bersih. Jika tidak bersih, yang pertama tercemar adalah potongan di leher hewan kurban.
Selanjutnya perlu juga diperhatikan sistem pemotongan hewan kurban sebaiknya dengan cara digantung bukan diletakkan di lantai atau tanah. Pastikan alas yang dipakai saat pemotongan juga bersih.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut
Hati-Hati, Saat Mengeluarkan Jeroan
Hardinsyah mengatakan proses pengeluaran isi perut hewan kurban juga harus hati-hati agar tidak pecah. Selanjutnya isi perut atau jeroan juga harus dipisahkan jauh dari tempat pemotongan. Jika jeroan ingin dikonsumsi, harus dicuci menggunakan air yang bersih agar terhindar dari pencemaran bakteri.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi) itu menyarankan agar pembagian daging kurban sebaiknya menggunakan besek untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Jika terpaksa menggunakan kantong plastik, gunakanlah yang berkualitas baik atau yang tidak berbau menyengat.
Jika memang tata cara pemotongan hewan kurban sudah bersih, maka daging kurban tidak perlu dicuci terlebih dulu bila ingin disimpan di dalam lemari pendingin untuk konsumsi beberapa hari ke depan.
Advertisement