Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji Indonesia tak perlu khawatir saat melakukan Wukuf di Padang Arafah. Bila ada masalah kesehatan bisa mendatangi fasilitas kesehatan khusus yang disiapkan Kementerian Kesehatan RI di Arafah.
“Pos Kesehatan Arafah disewa oleh Kemenkes sebagai wujud komitmen Kemenkes dalam mendukung kesehatan haji,” ujar Eka Jusup Singka, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI.
Advertisement
Pos Kesehatan Arafah dilengkapi sejumlah tenaga kesehatan yang berasal dari beberapa unsur yakni Tim Mobile Bandara (TMB), Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) KKHI Makkah dan Madinah serta Tim Gerak Cepat (TGC). Tersedia obat-obatan dan peralatan kesehatan serta sejumlah ambulans yang memadai untuk mendukung pelayanan atau merujuk jemaah haji yang sakit.
“Kami di sini diperkuat oleh 54 orang tenaga itu terdiri dari tim mobile bandara. Kemudian ada ‘BKO’ dari Madinah itu 5 orang ya, kalau dari Mekah itu 12 orang. Sehingga total semuanya 54 orang,” kata dokter Karmijono Pontjo, Kepala Seksi Kesehatan Bandara sekaligus pengelola Pos Kesehatan Arafah dalam rilis yang diterima Health-Liputan6.com.
Pelayanan kesehatan akan disesuaikan dengan hasil triase. Kriteria triase dibagi menjadi tiga: hijau, kuning dan merah.
Apabila kondisi pasien dalam triase kuning, maka dapat dirujuk ke pos kesehatan Arafah. Sementara yang triase merah akan langsung dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi agar tidak kehilangan periode emasnya pasien.
Penanggung Jawab Triase Poskes Arafah, dokter Firman, mengungkapkan bahwa ketika memang triasenya kuning maka di poskes akan dilakukan observasi maksimal 2 jam.
Jika memang kembali ke triase hijau, maka pasien dikembalikan ke kloternya. Tetapi kalau memang masih terus kuning bahkan memburuk menjadi merah maka akan segera dirujuk ke salah RS milik Arab Saudi yang terdekat.