Airlangga: Golkar Siapkan Kader Jadi Menteri Sesuai Permintaan Jokowi

Airlangga tak mempersoalkan pidato Megawati Soekarnoputri yang terang-terangan meminta jatah menteri terbanyak untuk PDIP.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2019, 13:14 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajak 34 Ketua DPD tingkat I Partai Golkar bertemu Presiden Jokowi, Senin (1/7/2019) (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memastikan, pihaknya tidak menargetkan berapa banyak kadernya yang akan mengisi kursi menteri di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Menurut Airlangga, Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif menentukan berapa banyak menteri di kabinetnya. Meski demikian, Airlangga mengaku tetap menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri.

"Golkar kan di bawah PDIP. Kami tidak minta yang terbanyak. Kami sediakan kader sesuai dengan permintaan dan menghormati hak prerogatif Pak Presiden," ujarnya di Kantor DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta, Minggu (11/8/2019).

Airlangga juga tak mempersoalkan pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kongres ke V PDIP di Bali beberapa waktu lalu. Dalam pidatonya, Megawati terang-terangan meminta jatah menteri terbanyak untuk PDIP. Menurutnya, hal itu hanyalah gaya komunikasi.

"Namanya gaya komunikasi," kata dia.

Airlangga mengatakan, partai koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf sampai saat ini masih tetap solid. Komunikasi antara pimpinan partai juga masih cair. 

"Kami masih sangat solid dan koalisi-koalisi itu adalah mungkin dinamika yang berkembang. Tapi biasa antar pimpinan partai dengan partai lain juga sangat cair," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Golkar Terbuka

Suasana Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4). Kampanye Akbar Partai Golkar dihadiri ribuan kader dan simpatisan. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Airlangga juga tidak mempermasalahkan, kemungkinan Partai Gerindra merapat ke koalisi pendukung Jokowi.

"Biasa aja. Karena itu kan namanya tergantung tuan rumah. Tuan rumah kan memposisikan (Prabowo) sebagai tamu," kata dia.

Airlangga menambahkan, keputusan terkait koalisi nantinya menjadi hak prerogatif presiden terpilih. Golkar sangat terbuka dengan pembahasan politik bersama partai koalisi lainnya.

"Golkar terbuka terhadap pembahasan. Selalu dalam pembahasan kan kita terbuka, tetapi kita punya basis bahwa kita koalisi itu sudah bekerja bersama-sama. Nah tentu yang bekerja bersama-sama mendapatkan hal khusus dalam membangun perekonomian Indonesia ke depan," pungkasnya.

 

Reporter: Hari Aryanti

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya