Meluncur dari Galangan Surabaya, Kapal Bahtera Nusantara Terbesar di Maluku

KMP Bahtera Nusantara II yang baru diluncurkan dari Galangan Kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, 8 Agustus 2019.

oleh Liputan Enam diperbarui 11 Agu 2019, 22:00 WIB
Ilustrasi kapal (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) Maluku menyatakan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Bahtera Nusantara II bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merupakan KMP berkapasitas terbesar pertama di Maluku, yakni 1.500 gross tonage (GT).

Kepala Dishub Maluku Frangky Papilaya di Ambon, Sabtu, mengapresiasi bantuan KMP Bahtera Nusantara II yang merupakan kapal penyeberangan (Roll on-Roll off/Roro) sebagai realisasi dari janji Presiden Joko Widodo saat menghadiri puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Ambon pada 2017.

"Jadi Gubernur Maluku Murad Ismail yang langsung menemui Menhub Budi Karya Sumadi untuk meminta realisasi janji Kepala Negara dan langsung ditindaklanjuti," ujarnya, dilansir Antara.

Frangky mengatakan KMP Bahtera Nusantara II yang baru diluncurkan dari Galangan Kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, 8 Agustus 2019 dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan penyebarangan di Maluku yang memang membutuhkan armada berkapasitas besar karena sering dihadapkan dengan kondisi cuaca ekstrem.

"Kami sedang mengkaji KMP Bahtera Nusantara II ini dioperasikan di trayek mana," katanya.

Menurut Frangky, Gubernur Murad berkoordinasi dengan Menhub Budi Karya Sumadi agar peluncuran KMP ini dan disesuaikan dengan program 100 hari kerjanya bersama Wagub Barnabas Orno, menyusul dilantik Presiden Jokowi di Jakarta pada 24 April 2019.

"Pastinya kapal berkapasitas besar itu sangat strategis karena 92,4 persen dari wilayah Maluku seluas 712.480 km2 merupakan laut dengan 1.340 buah pulau," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kapasitas Angkut 400 Orang

KMP baru ini memiliki kapasitas angkut 400 orang dan 29 unit kendaraan campuran (19 unit truk besar dan 10 unit kendaraan) dengan kecepatan percobaan 16 knot per jam.

Kapal penyeberangan yang dibangun oleh PT Dumas Tanjung Perak Shipyard menggunakan dana APBN tahun anggaran 2018-2019 sebesar Rp90 miliar dengan waktu pembangunan selama 22 bulan.

Pengoperasiannya akan ditangani oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan aset dari Ditjen Perhubungan Darat akan dialihkan melalui mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN).

Sebelumnya Maluku juga telah memperoleh dua KMP berbobot 500 GT yang diresmikan Presiden Jokowi saat perayaan hari puncak HPN di Ambon pada 9 Februari 2017 yakni KMP Tanjung Sole dan KMP Lelemuku.

KMP Tanjung Sole saat ini melayari rute Namlea (Pulau Buru)-Manipa-Waesala, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), sedangkan KMP Lelemuku melayari lintasan Saumlaki-Adaut-Letwurung di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya