Ancaman Gelombang Laut 4 Meter di Laut Arafura

Gelombang laut dipengaruhi angin yang bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 30 knot atau 55 kilometer per jam.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 11 Agu 2019, 17:00 WIB
Ilustrasi Cuaca Buruk (Istimewa)

Liputan6.com, Ambon Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon memprediksi terjadinya gelombang laut hingga 4 meter di Laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku pada beberapa hari kedepan.

Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar mengatakan gelombang laut dipengaruhi angin yang bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 30 knot atau 55 kilometer per jam.

"Nelayan diimbau mewaspadai gelombang tinggi, jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional, sebab perahu tradisonal dipastikan tak kuat menahan kondisi cuaca tersebut. Apalagi sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang," kata Sem Wilar, Minggu (11/8/2019), seprti dikutip Antara.

Laut Arafuru selama ini menjadi surga penangkapan ikan, sehingga nelayan tradisional asal Maluku sering lupa akan keselamatannya dan banyak kejadian nelayan hanyut hingga perairan Australia. "Banyak nelayan asal Maluku yang dideportasi dari Australia, karena kelalaiannya," ujarnya. 

badan Meteorologi setempat juga memprediksi gelombang laut mencapai 2,50 meter berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan Babar-KepulauanTanimbar, Laut Banda, Perairan Selatan Kepulauan Kei dan Laut Maluku bagian Utara.

Sedangkan, angin kencang lebih dari 30 KM per jam berpeluang terjadi di Kota Ambon maupun Tual, serta Kabupaten Buru maupun Buru Selatan, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Tenggara, Kepulauan Tanimbar maupun Maluku Barat Daya.

Sem meminta himbauan tentang cuaca buruk juga wajib disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), termasuk kepala daerah di Provinsi Maluku. 

"Jika cuaca ekstrem, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar. Jika perlu, aktivitas pelayaran sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru," katanya.

Sem meminta semua pihak memahami aturan yang diberikan, jika terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca buruk, karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.

Simak video pilihan berikut:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya