Kualitas Hidup Pasien Kanker Paru Stadium Lanjut Meningkat Berkat Imunoterapi

Pengobatan kanker paru dengan imunoterapi yang meningkatkan kualitas hidup pasien kanker stadium lanjut.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 12 Agu 2019, 13:00 WIB
Pengobatan kanker paru dengan imunoterapi. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seiring berkembangnya penemuan dalam penanganan kanker paru, saat ini di Indonesia juga telah diterapkan pengobatan melalui imunoterapi.  Cara kerja imunoterapi dengan menstimulasi sistem kekebalan tubuh pasien.

Dokter spesialis paru Sita Laksmi Andarini menerangkan, proses kerja imunoterapi yakni untuk meningkatkan harapan hidup pasien kanker stadium IIIB dan IV (stadium lanjut) menjadi lebih panjang. 

"Pengobatan ini memungkinkan daya tahan tubuh pasien kanker paru menjadi lebih kuat dalam mengenali dan melawan sel kanker di dalam tubuh. Tujuannya mencapai  pengobatan untuk meningkatkan median survival rate (harapan hidup) yang lebih baik bagi pasien kanker paru stadium lanjut," terang Sita kepada Health Liputan6.com melalui keterangan rilis, ditulis Senin (12/8/2019).  

Ada beberapa jenis imunoterapi untuk pasien kanker paru yang disesuaikan dengan kebutuhan. Jenis imunoterapi antara lain imunoterapi penghambat ‘checkpoint’ sistem imun, dan vaksin kanker berupa vaksin terapeutik untuk membunuh sel kanker.

Selain itu, ada juga terapi sel T adoptive yang mengubah salah satu jenis sel darah putih pada penderita kanker paru untuk dapat kembali menyerang sel kanker.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Sebagai Pengobatan Utama

Imunoterapi sebagai pengobatan utama kanker paru. (Foto: Unsplash)

Imunoterapi bukan hanya berfungsi sebagai pengobatan tambahan, melainkan berperan sebagai pengobatan utama. Pengobatan ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien kanker paru untuk melawan sel kanker itu sendiri.

"Sistem kerja dari pengobatan imunoterapi ini langsung menyasar atau menghambat pertemuan sel imun yang kerap dimanfaatkan sel kanker untuk menghindari serangan dari sistem imun atau daya tahan tubuh. Dengan demikian, sistem kekebalan pada pasien kanker akan jauh lebih aktif untuk melawan sel kanker," Sita menambahkan.

Dari laporan jurnal berjudul Immunotherapy boosts survival outlook for lung cancer patients: study tahun 2019, hampir 25 persen pasien kanker paru yang menerima imunoterapi dan belum pernah menjalani kemoterapi sebelumnya mampu bertahan hidup hingga 5 tahun.

Bagi pasien yang pernah menjalani kemoterapi, angka tersebut turun menjadi hanya lebih dari 15 persen.


Menekan Angka Beban Kanker

Imunoterapi menekan angka beban kanker. (iStockphoto)

Di masa yang akan datang, imunoterapi diharapkan dapat berkembang lebih jauh berdasarkan kebutuhannya. Yang tak kalah penting, imunoterapi dapat menekan laju pertumbuhan angka beban kanker lainnya di Indonesia.

"Tentunya, setiap metode pengobatan punya performa dan efek yang berbeda bagi setiap pasien kanker, tergantung pada jenis kebutuhan pasien itu sendiri. Bagaimanapun, terobosan pengobatan medis saat ini dapat memberikan optimisme dan proses pengobatan yang lebih baik, khususnya bagi pasien kanker," lanjut Sita.

Terobosan pengobatan kanker paru--imunoterpi--bisa memberikan hidup yang berkualitas bersama keluarga. Kelak, kanker diharapkan bukan lagi merupakan “vonis kematian” bagi pasien kanker di Indonesia.

Oleh karena itu, perkembangan inovasi pengobatan kanker pengobatan harus didukung semua pihak untuk menciptakan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya