Liputan6.com, Washington DC - Presiden AS Donald Trump mengatakan, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah menyampaikan "permohonan maaf" karena kembali melakukan uji coba rudal jarak dekat, dan berjanji untuk menghentikan peluncuran apabila latihan militer AS-Korea Selatan dihentikan.
Trump mengatakan permohonan maaf itu disampaikan secara pribadi lewat surat dari Kim, yang menambahkan dia ingin "bertemu dan memulai perundingan" setelah latihan militer diakhiri.
Baca Juga
Advertisement
"Suratnya panjang, sebagian besar isinya mengeluhkan latihan (militer) yang konyol dan mahal," kata Trump lewat Twitter, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (12/8/2019).
"Surat itu juga menawarkan permohonan maaf kecil atas rudal jangka pendek, dan bahwa uji coba itu akan dihentikan apabila latihan dihentikan."
AS dan Korea Selatan memulai latihan pada Senin (5/8), sesuatu yang telah dikecam oleh Korea Utara. Latihan itu dijadwalkan berakhir pada 20 Agustus. Trump tidak merincikan kapan atau dimana pertemuan akan diadakan.
"Saya menyambut baik pertemuan dengan Kim Jong-un dalam waktu dekat. Korea Utara yang bebas nuklir akan menjadikan Korut sebagai salah satu negara paling sukses di dunia!" tambah Trump.
Cuitan itu muncul beberapa jam setelah Korea Utara meluncurkan rudal-rudal balistik ke laut di lepas pantai sebelah timur. Itu adalah peluncuran rudal balistik kelima dalam sekitar dua pekan, dan yang ketujuh sejak Mei 2019.
Simak video pilihan berikut:
Korut Tes Rudal Lagi
Korea Utara kembali menembakkan dua rudal ke laut. Ini merupakan peluncuran kelima dalam beberapa pekan terakhir.
"Rudal itu dianggap sebagai rudal balistik jarak pendek," kata militer Korea Selatan seperti dikutip dari BBC, Sabtu (10/8/2019).
Rudal itu ditembakkan dari dekat kota bagian timur Hamhung di Provinsi South Hamgyong dan mendarat di Laut Jepang di sebelah timur semenanjung Korea.
Sebuah pernyataan militer Korea Selatan menyebut bahwa peluncuran rudal Korea Utara ini terjadi pada Sabtu pukul 05.34 dan 05.50 Waktu Indonesia Barat (yakni Jumat 9 Agustus 20.34 dan 20.50 waktu GMT).
Proyektil itu terbang dengan jarak sekitar 400 km (250 mil), pada ketinggian sekitar 48 km dengan kecepatan maksimum lebih dari Mach 6.1.
Jika terkonfirmasi, tes semacam itu disinyalir melanggar 11 resolusi Dewan Keamanan PBB.
Peluncuran rudal Korea Utara terbaru ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia telah menerima 'surat cinta' dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Yang ia sebut sebagai "surat yang sangat indah".
Trump mengatakan, Kim tidak senang dengan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan saat ini.
Advertisement