Susahnya Menjinakkan Sapi Kurban Jokowi

Sapi jenis simental itu diserahkan oleh Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo kepada Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Muh Muhtarom.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2019, 19:35 WIB
Berbobot 750 kilogram, sapi kurban dari Presiden Jokowi dibeli dari masyarakat transmigran di perbatasan Papua Nugini. (Liputan6.com/Katharina Janur/Nyoman Polos)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi berkurban seekor sapi sapi bernama Bagong seberat 1,5 ton di Masjid Agung Solo. Ukuran sapi yang besar membuat panitia harus bekerja keras untuk memotongnya. Puluhan orang harus berjibaku menjinakkan sapi tersebut sebelum dipotong.

Sapi jenis simental itu diserahkan oleh Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo kepada Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Muh Muhtarom, untuk disembelih dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat.

Menurut Muhtarom jumlah hewan kurban di Masjid Agung Solo, pada tahun ini, sebanyak 9 ekor sapi termasuk hewan kurban milik Jokowi, dan 20 ekor kambing.

Muhtarom mengatakan, satu ekor sapi dari Jokowiitu beratnya sekitar 1,5 ton dengan berat bersih dagingnya bisa sekitar 900 kg dan dapat dibuat 1.800 bungkus untuk dibagikan kepada masyarakat.

Menurut dia, proses penyembelihan hewan kurban sapi dari Presiden memakan waktu sekitar satu jam. Tidak hanya itu, untuk merobohkan sapi bernama Bagong seberat 1,5 ton itu, juga membutuhkan tenaga puluhan orang.

"Jokowi sejak masih menjabat sebagai Wali Kota , kemudian Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden selalu menitipkan hewan kurban sapi ke Masjid Agung Solo ini," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (11/8/2019).

Hewan kurban sapi milik Jokowi tahun ini paling besar dibandingkan Idul Adha tahun sebelumnya yang seberat 1 ton. Daging kurban itu dibagikan kepada warga kurang mampu di Solo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya