Nelayan Asing di Sungai Sebaung Gunakan Bom, Nelayan Nunukan Resah

Nelayan suku Bajau, Filipina ini menggunakan bom ikan dan bertempat tinggal di tepi sungai sehingga nelayan lokal takut.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Agu 2019, 07:00 WIB
Kapal-kapal itu terlihat sangat besar dan telah dilengkapi berbagai teknologi mumpuni dibandingkan kapal nelayan Indonesia. (Liputan6.com/Richo Pramono)

Liputan6.com, Nunukan - Penenggelaman kapal nelayan pencuri ikan rupanya belum menakutkan sejumlah nelayan asing di perairan Nunukan Kalimantan Utara. Kali ini bukan di laut, tapi nelayan yang beraktivitas di sekitar Sungai Sebaung, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan mengaku resah adanya nelayan asing itu.

Diduga nelayan tersebut merupakan warga suku Bajau asal Filipina. Para nelayan lokal menduga hal itu karena mereka tak dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

Menurut Madi, salah satu nelayan lokal, para nelayan asing sangat bebas masuk di perairan Nunukan.

"Kami melihat mereka tak hanya sekali," kata Madi.

Apa yang dikatakan Madi seakan merujuk kepada kisah sukses petugas yang berhasil menangkap para nelayan asing itu. Mereka datang ke Nunukan dengan menggunakan perahu yang lebih bagus dan menggunakan mesin gantung 15 PK.

"Sebelumnya menggunakan perahu ketinting dengan ukuran kecil. Cara mereka menangkap ikan juga menggunakan bom ikan. Ini menakutkan," katanya.

Para nelayan lokal cukup banyak yang memahami bahasa mereka. Banyak diantara nelayan lokal berbincang dan dikatakan bahwa hasil tangkapan mereka di perairan Nunukan, dijual ke Malaysia.

"Nelayan-nelayan asing itu bahkan punya tempat tinggal di pinggiran sungai. Kami sering takut beraktivitas karena mereka punya bahan peledak yang digunakan untuk bom ikan," katanya.

 

 


Belum Ada Laporan

Detonator bom ikan buatan luar negeri yang disita dari nelayan di wilayah Sulawesi Tenggara. (foto: Liputan6.com/ahmad akbar fua)

Atas hal ini, Madi dan kawan-kawannya pernah melapor ke Dinas Perikanan Nunukan. Oleh dinas diminta melapor ke Pos Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Nunukan yang disebutkan lebih berwenang mengawasi.

Sementara, Kepala Pos PSDKP Nunukan, Robi Junanto mengaku belum mengetahui keberadaan nelayan asing itu. Ia mengaku belum menerima laporan dari masyarakat.

"Segera kami telusuri keberadaan nelayan asing tersebut,"kata Robi.

Robi berjanji segera berkoordinasi dengan polisi dan aparat berwenang lainnya. Tujuannya agar bisa segera bersama menindak jika ditemukan nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Nunukan.

"Tentu minta bantuan dari TNI AL untuk menangkap nelayan asing tersebut," kata Robi.

Simak video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya