Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan ke-74. Rian D’Masiv menyebut ada banyak kegiatan khas menyambut HUT RI ke-74.
Selain mengibarkan bendera di rumah dan tirakatan, menurut Rian D’Masiv, lomba salah satu yang layak ditunggu. Sewaktu kecil, Rian D’Masiv rajin ikut lomba.
Dua lomba yang paling seru, kata Rian D’Masiv, adalah sepeda lambat dan panjat pinang. Panjat pinang merupakan lomba yang paling susah dimenangkan.
Baca Juga
Advertisement
“Saya dulu ikut lomba sepeda lambat dan panjat pinang. Untuk sepeda lambat, saya menang, dapat hadiah buku tulis dan penggaris. Orang bilang cuma buku tulis dan penggaris, tapi saya senang banget dapat hadiah itu,” cerita Rian D’Masiv kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.
Tak Pernah Menang
Rian D’Masiv menambahkan, “Saya panjat pinang enggak pernah menang. Baru melangkahi tiga pundak, sudah jatuh. Tangan dan kaki sampai baret.”
Lomba panjat pinang, dalam pandangan Rian D’Masiv, memiliki makna filosofi yang dalam. Lomba itu mengingatkannya untuk bahu membahu demi mencapai tujuan utama. Dalam lomba panjat pinang, tujuan utama itu digambarkan dalam bentuk sepeda.
Advertisement
Pentingnya Kerjasama
“Kita juga diingatkan pentingnya kerja sama agar jangan sampai jatuh, saling menyelamatkan juga,” imbuh Rian D’Masiv. Ia berharap ke depan tradisi lomba menyambut 17 Agustus tetap lestari. Lomba mengajarkan anak-anak maupun orang tua banyak hal.
Sekarang semua serba digital. Dengan adanya perlombaan atau permainan, anak-anak diajak kembali ke alam. “Anak-anak jadi enggak manja, yang namanya anak laki-laki ada jatuhnya sedikit, enggak apa-apalah. Sekarang permainan ada gadget, di dalam rumah, kena AC. Perlombaan mengondisikan anak-anak (maupun orang tua) bersosialisasi dengan tetangga. Mereka berinteraksi dengan teman, dan seterusnya,” pungkas Rian D’Masiv. (Wayan Diananto)