Kantor Pusat Kedua Grab Cegah Brain Drain Anak Bangsa

Pembukaan kantor kedua Grab di Indonesia dinilai dapat mencegah brain drain alias SDM berkualitas (anak bangsa) yang memilih untuk meniti karir di negara lain.

oleh Iskandar diperbarui 12 Agu 2019, 15:30 WIB
Grab, sebagai aplikasi terkemuka di Asia Tenggara yang bergerak di layanan transportasi, memeperkenalkan sejumlah fitur terbarunya di Yogyakarta. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Jakarta - Semua pihak, tidak hanya pemerintah, harus bersama-sama menciptakan situasi kondusif agar Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas tetap tinggal di Indonesia dan memberi nilai tambah bagi perekonomian.

Menurut ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Berly Martawardaya, penanaman modal langsung, khususnya pada sektor-sektor bernilai tinggi seperti teknologi menyediakan tawaran bagi anak bangsa untuk tetap berdomisili dan bekerja di Indonesia.

"Salah satu caranya mendorong investasi di sektor-sektor seperti teknologi. Sudah banyak SDM berkualitas yang menetap dan bekerja di luar negeri setelah sekolah," ujar Berly di Jakarta, baru-baru ini.

Alumnus University of Siena, Italia, ini menilai pembukaan kantor kedua Grab di Indonesia dapat mencegah brain drain alias SDM berkualitas (anak bangsa) yang memilih untuk meniti karir di negara lain.

"Talenta berkualitas tinggi seperti air yang fluid untuk berpindah lintas batas negara. Saya melihat investasi besar di sektor teknologi seperti pembukaan kantor pusat kedua Grab bisa menjadi magnet kuat untuk menarik SDM dengan skill level global untuk tetap bekerja di Indonesia dengan kualitas pekerjaan dan quality of life setara di kantor pusat perusahaan global," kata Berly.

Menurutnya yang dicari high skilled worker khususnya milenial bukan hanya pendapatan tapi tantangan intelektual dan kreativitas.

“Apalagi bagi kaum milenial, pekerjaan harus memberi makna bagi hidup mereka. Kaum milenial banyak yang ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dan menginisiasi perubahan riil,” ujar dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini.

Berly mengamati bahwa di kantor pusat kedua Grab nanti, walaupun bekerja di Jakarta, tapi mereka terlibat dalam operasi GrabFood se-Asia Tenggara.

“Ini sangat positif karena memberi mereka pengalaman menjadi bagian dari tim multinasional dan berkolaborasi dengan profesional dari berbagai bidang ilmu,” ujarnya.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Komitmen Jangka Panjang Grab

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pembangunan kantor pusat kedua Grab di Jakarta tersebut merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Grab di Indonesia.

Kantor pusat kedua ini akan menjadi pusat inovasi berbasis penelitian dan pengembangan serta menjadi pusat operasional GrabFood di seluruh Asia Tenggara.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, "Kantor pusat kedua di Jakarta akan memungkinkan kami untuk melayani kebutuhan Indonesia. Kami berada di posisi yang tepat untuk mendukung realisasi lebih banyak perusahaan berbasis teknologi tinggi dan infrastruktur dari Indonesia.”

Kantor pusat tersebut membuat Grab semakin mampu melayani kebutuhan unik konsumen di Indonesia. Kantor ini juga berfokus pada menciptakan solusi yang dapat mendukung pemberdayaan pengusaha kecil, seperti mitra GrabFood, serta agen dan pelanggan Kudo.

(Isk/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya