Liputan6.com, Roma: Sebuah bom meledak di sebuah sekolah kejuruan di Italia yang menewaskan seorang siswa perempuan 16 tahun dan melukai serius sebanyak 5 siswa. Menurut laporan media setempat, dua pelaku pengemboman juga sudah berhasil ditangkap oleh polisi lokal.
Seperti dikutip The Australian, Senin (21/5), kedua pria pelaku itu berhasil diidentifikasi lewat kamera-kamera keamanan di sekolah kejuruan di selatan kota Brindisi. Bom itu meledak ditengah sekelompok siswa yang tengah menunggu dimulainya kegiatan belajar pada Sabtu akhir pekan lalu.
Menurut laporan harian Corriere della Serra, yang mengutip situs berita lokal Brindisireport, salah satu pengebom diketahui seorang mantan tentara yang jago dalam hal elektronik. Siswa 16 tahun bernama Melissa Bassi kemudian dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Di sekolah, ia mengambil kelas profesi pekerja sosial dan merupakan anak satu-satunya.
Korban siswa lainnya juga dikabarkan tengah berjuang hidup setelah menderita luka parah di bagian dada. Seorang korban lainnya juga menderita luka parah di bagian kaki.
Bendera Italia juga dikibarkan setengah tiang dan kota pelabuhan Adriatik menggelar dua hari berkabung setelah Paus Benediktus XVI mengutuk pemboman itu sebagai "insiden keji" dan mengatakan ia berdoa untuk Bassi.
Perdana Menteri Italia Mario Monti juga dikabarkan kembali ke Italia lebih awal dari Amerika Serikat, di mana ia menghadiri pertemuan puncak NATO, menyusul negaranya yang dihantam insiden serangan bom sekolah dan gempa mematikan di kawasan utara Italia (baca: Italia Diguncang Gempa, Tiga Tewas). (JAY/ARI)
Seperti dikutip The Australian, Senin (21/5), kedua pria pelaku itu berhasil diidentifikasi lewat kamera-kamera keamanan di sekolah kejuruan di selatan kota Brindisi. Bom itu meledak ditengah sekelompok siswa yang tengah menunggu dimulainya kegiatan belajar pada Sabtu akhir pekan lalu.
Menurut laporan harian Corriere della Serra, yang mengutip situs berita lokal Brindisireport, salah satu pengebom diketahui seorang mantan tentara yang jago dalam hal elektronik. Siswa 16 tahun bernama Melissa Bassi kemudian dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Di sekolah, ia mengambil kelas profesi pekerja sosial dan merupakan anak satu-satunya.
Korban siswa lainnya juga dikabarkan tengah berjuang hidup setelah menderita luka parah di bagian dada. Seorang korban lainnya juga menderita luka parah di bagian kaki.
Bendera Italia juga dikibarkan setengah tiang dan kota pelabuhan Adriatik menggelar dua hari berkabung setelah Paus Benediktus XVI mengutuk pemboman itu sebagai "insiden keji" dan mengatakan ia berdoa untuk Bassi.
Perdana Menteri Italia Mario Monti juga dikabarkan kembali ke Italia lebih awal dari Amerika Serikat, di mana ia menghadiri pertemuan puncak NATO, menyusul negaranya yang dihantam insiden serangan bom sekolah dan gempa mematikan di kawasan utara Italia (baca: Italia Diguncang Gempa, Tiga Tewas). (JAY/ARI)