IHSG Dibuka di 2 Arah, Sektor Industri Dasar Cetak Pelemahan Terbesar

Seluruh sektor saham melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Agu 2019, 09:15 WIB
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada pembukaan perdagangan saham Selasa ini. Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.251,30 dan terendah 6.221,97.

Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (13/8/2019), IHSG naik tipis 0,71 poin atau 0,01 persen ke level 6.251,30. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG berbelok dengan turun 20,42 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.230,63,37.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0,60 persen ke posisi 980,15. Sebagian besar indeks acuan berada di zona merah. Hanya satu yang mampu bertahan di zona hijau yaitu indeks DBX.

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 60 saham menguat tetapi tak bisa mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 212 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 115 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.251,30 dan terendah 6.221,97.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 16.919 kali dengan volume perdagangan 187 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 151 miliar.

Investor asing beli saham Rp 10 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.280.

Seluruh sektor saham melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah. Sektor saham yang pelemahannya paling tinggi yaitu sektor industri dasar yang turun 1,39 persen. Kemudian disusul sektor manufaktur melemah 0,66 persen dan sektor perkebunan turun 0,61 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PAMG naik 17,37 persen ke posisi Rp 500 per saham, saham OCAP menguat 17,14 persen ke posisi Rp 328 per saham dan saham BBYB naik 6,90 persen ke posisi Rp 310 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain BIKA melemah 4,50 persen ke level Rp 191 per saham, FIRE melemah 3,46 persen ke level Rp 2.230 per saham dan KAYU turun 3,33 persen ke angka Rp 466 per saham.


Prediksi Analis

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan IHSG diprediksi masih akan lesu dengan diperdagangkan pada kisaran 6.163 - 6.325.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan, masih minim sentimen dari dalam negeri yang mampu mendorong penguatan indeks lebih lanjut.

"IHSG berpotensi untuk kembali tertekan pada kisaran support dan resistance di 6.163 - 6.325," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (13/8/2019).

Di sisi lain, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper menilai ketidakpastian perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok masih menjadi sentimen eksternal yang membayangi laju indeks. 

"Tekanan global juga diperkirakan masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG dan juga membayangi investor," kata dia.

Sementara itu, pihaknya memproyeksi IHSG cenderung akan melemah dalam rentang 6.228-6.292.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya