Liputan6.com, Jakarta - Valentino Rossi nyaris naik podium saat MotoGP Austria 2019. Start dari posisi 10, pembalap Yamaha asal Italia tersebut finish keempat. Meski gagal naik podium, Rossi mengaku puas dengan tunggangannya.
Usai menuntaskan balapan, Rossi disambut tepuk tangan pihak tim. Itu diberikan berkat penampilan impresif The Doctor. Sepanjang balapan dia juga bisa menjaga posisi, agar tak terkejar oleh Maverick Vinales maupun Alex Rins.
Walaupun kenyataannya, Rossi tak sanggup memburu Fabio Quartararo. Pembalap tim satelit Yamaha itu mampu finish di depan Rossi, sekaligus merebut podium ketiga.
Baca Juga
Advertisement
Sebenarnya, ia berpeluang mengejar pembalap muda Prancis. Tapi Quartararo yang juga menunggang Yamaha M1 berhasil meningkatkan kecepatannya. Rossi malah tertinggal di belakang dengan gap sekitar 1 detik.
Sebelumnya, Rossi juga memberi jarak serupa dengan Vinales. Namun rekan setimnya bersama Alex Rins yang mengekor, punya momentum lebih baik. Beruntung dua rider Spanyol itu tak sempat menyusul. Padahal gap-nya tinggal 0,5 detik.
"Posisi ke-4 adalah hasil yang bagus. Di atas kertas kami sangat kesulitan di Spielberg. Tapi semenjak Jum'at (latihan), kami sudah kompetitif dibanding sebelumnya. Jalannya balapan juga baik. Di awal saya memperbaiki posisi setelah memulainya dari grid 10. Sayang pembalap di depan lebih cepat. Maverick dan Rins juga punya momentum. Namun saya bisa tetap di depan mereka," ucap Rossi.
Melambatnya Rossi juga tak lepas dari kesalahannya memilih ban. Seharusnya kompon ban soft yang dipilihnya tepat. Apalagi ban belakang itu dipakai oleh Quartararo ataupun Andrea Dovizioso, selaku juara MotoGP Austria. Berbeda dengan mereka, VR46 justru terkendala dengan grip.
“Ada sedikit kesulitan pada grip belakang. Mungkin karena tubuh saya lebih besar dan lebih stres. Entah ini pilihan tepat atau tidak. Alih-alih Quartararo berhasil menggunakannya sampai selesai balapan, dia beruntung,” katanya lagi.
Rossi Percaya Diri
Rossi sendiri cukup percaya diri menghadapi putaran Austria musim ini. Diakuinya, perubahan sangat terasa pada bagian depan motor. Demikian pula dengan setingan elektronik dan akselerasi M1.
"Area itu sedikit lebih kuat. Pekerjaan kami juga benar dibanding tahun lalu. Ada perkembangan pada akselerasi dan elektronik," sahut pemilik nomor 46.
Walau begitu, Rossi tak menyangkal Yamaha masih lemah. Terlebih jika membandingkannya dengan Ducati maupun Honda. Satu hal yang diketahuinya, Yamaha M1 berakselerasi lebih baik. Ini memengaruhi kecepatannya, lagi-lagi ditilik dari 2018.
"Saat itu, setelah 5 lap motor tidak bisa dikendalikan. Sekarang kami dapat menambahnya dan lebih konstan. Hari ini semuanya lebih cepat 7 detik dari 2018. Sementara kami 15 detik. Jadi, kamilah yang paling banyak meningkat. Perkembangan kami konsisten, meski tidak dengan kecepatannya," pungkas rider 40 tahun itu.
Sumber: Oto.com
Advertisement