Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa pagi. Pria yang karib disapa Bamsoet itu datang mengendarai mobil listrik sedan berwarna putih merek Tesla dengan nomor polisi B 1681 RFS.
Berdasarkan pantauan, Bamsoet tiba di Istana Kepresidenan Jakarta pada pukul 09.20 WIB. Tak sendiri, dia juga turut mengajak putranya Yudhistira Raditya Soesatyo.
Advertisement
Dia mengatakan, kedatangannya untuk mengantarkan undangan pernikahan putranya. Dia juga meminta kesediaan Jokowi untuk menjadi saksi nikah putranya itu.
"Mengantarkan undangan dan minta kesediaan jadi saksi akad nikah putra saya ke-3 tanggal 19 (Agustus) di Jakartat. Dan alhamdulillah Beliau bersedia hadir seperti tahun lalu Beliau hadir," kata Bamsoet usai bertemu Jokowi, Selasa (13/8/2019).
Dia mengaku tak ada pembahasan soal Partai Golkar saat bertemu Jokowi. Dia juga membantah meminta restu menjadi Ketum Golkar kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Yang diinginkan Beliau, siapa pun di partai manapun yang akan bekompetisi Beliau mempersilahkan. Tapi ini yang pembicaraan dulu. Pesan Beliau yang lalu jangan sampai terpecah," jelas Bamsoet.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bicara Kondisi Golkar
Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo juga menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 15 Agustus 2019. Bambang menjelaskan pertemuan yang berjalan selama dua jam tersebut hanya membicarakan soal Partai Golkar.
Bamsoet menjelaskan, dalam pertemuan tersebut hanya membicarakan terkait kondisi partai saat ini dan ke depannya. Serta harapan untuk tetap jadi partai yang bersatu.
"Kita bicara bagaimana Golkar ke depan harus tetap menjadi partai tengah yang bisa menyatukan semua kekuatan yang ada, dan jangan ada lagi lahir partai partai baru dari rahim Golkar," kata Bamsoet.
Jokowi, kata Bamsoet berpesan, agar menjaga persatuan dan kerukunan partai agar tidak terpecah dan berkubu-kubu.
"Ya justru pesan Beliau Partai Golkar harus dijaga betul kekompakannya," ungkap Bambang Soesatyo.
Advertisement