Liputan6.com, Jakarta - Briptu Hedar lahir di Barru pada 1994. Dia adalah anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua yang tewas setelah disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak, Papua.
Meski masih berusia 25 tahun, Hedar merupakan kepala keluarga. Dia lah yang membiayai adik-adiknya bersekolah.
Advertisement
Ayah Briptu Hedar, Kaharuddin menuturkan, putra sulungnya itu memang bercita-cita menjadi polisi untuk mengabdi kepada negara. Oleh karena itu, setamat sekolah menengah atas (SMA), dia langsung melamar ke akademi kepolisian.
"Setelah tamat di SMA, dia merantau ke Papua dan mendaftar polisi di sana dan dia lulus masuk polisi tahun 2015," kata Kaharuddin, seperti yang dilansir dari Antara, Selasa (13/8/2019).
Menurut dia, sang cikal adalah pribadi yang sabar di matanya. Briptu Hedarsangat memperhatikan adik-adiknya.
"Dia itu kayak kepala keluarga yang memperhatikan adik-adiknya yang kuliah dan sekolah di Makassar, dan juga dia orangnya tertutup dan penyabar," ujar Kaharuddin.
Lulus SMA pada 2013 Langsung Daftar Kepolisian
Advertisement
Langsung Bertugas di Papua
Polisi Berprestasi
Advertisement