Liputan6.com, Sydney - Polisi mengatakan seorang pemuda Sydney berusia 21 tahun yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan diyakini telah membunuh seorang wanita seumuran di unit perumahan, sebelum mengamuk di pusat kota dan melukai wanita lainnya.
Komisioner kepolisian New South Wales Mick Fuller mengatakan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (12/8/2019), sejauh ini pelaku tak memiliki hubungan dengan organisasi-organisasi teror, tetapi dia memiliki data-data terkait serangan supremasi kulit putih di Amerika Serikat dan Selandia Baru.
Advertisement
Aksi kejar-kejaran warga dengan pemuda Sydney itu menjadi sorotan.
Gambar yang disiarkan media Australia menunjukkan seorang pria melompat di atap mobil sambil mengacungkan pisau.
Menurut video yang beredar, pemuda itu terlihat jatuh ke tanah ketika mobil bergerak. Ia lalu dihadang seseorang yang memegang kursi.
Rekaman lain menunjukkan pemuda itu terhimpit beberapa orang yang memegang dua kursi dan peti susu di atasnya. Ia tak berkutik.
"Lima atau enam orang lainnya mengejar dia di belakang, mencoba menghentikannya, mereka menangkap dan menahannya," kata saksi, Megan Hales kepada AFP.
Empat pengejar diidentifikasi sebagai Alex Roberts kelahiran Kolombia, serta warga Inggris Lee Cuthbert dan saudara lelakinya Paul dan Luke O'Shaughnessy -- semuanya rekan di sebuah konsultasi perekrutan yang berkantor di lantai empat dekat lokasi penikaman.
"Kami membuka jendela dan melihat pria itu memegang pisau lalu melompat di atas kap sebuah mobil di dekatnya," kata Paul O'Shaughnessy, mantan pemain sepak bola profesional, kepada AFP.
Yakin itu adalah serangan teroris, saudaranya Luke - seorang juara petinju Muay Thai - memimpin pengejaran.
"Kami semua berlari ke bawah gedung dan mengejarnya di jalan," kata Roberts. "Semua orang panik, tidak ada yang tahu apa yang terjadi," katanya. "Bukan hari Selasa siang yang normal."
Cuthbert mengatakan, Luke dengan bantuan pria lain, "berhasil menghentikan langkahnya dan menghimpitnya di aspal" dengan kursi dan peti plastik sebelum polisi tiba.
Aksi Warga Tuai Pujian PM Australia
Peristiwa penikaman itu membuat distrik pusat bisnis di kota terbesar Australia terhenti di Selasa sore.
Sementara itu, seorang wanita berusia 41 tahun dibawa ke rumah sakit setelah ditusuk dari belakang. Dia dilaporkan dalam kondisi stabil.
Perdana Menteri Scott Morrison juga memuji keberanian masyarakat yang turun tangan menangkap pelaku penikaman.
"Penyerang sekarang dalam tahanan polisi, setelah tindakan berani dari mereka yang berada di tempat kejadian dan mampu menahannya," kata PM Scott Morrison dalam sebuah twit.
"Pikiran kami untuk semua orang yang terkena dampak serangan kekerasan ini."
Advertisement
Motif Belum Jelas
Polisi mengatakan sejauh ini motif tersangka belum dapat dipastikan.
"Tampaknya pada tahap ini tidak diprovokasi, tetapi kami tetap berpikiran terbuka...," kata juru bicara kepolisian, Gavin Wood, yang memuji tindakan warga.
"Untuk mendekati seseorang seperti itu (membawa senjata tajam)... dengan bukti yang jelas tentang penikaman sebelumnya, orang-orang ini adalah pahlawan".