Menko Luhut Dukung Kristalina Georgieva jadi Ketua Pelaksana IMF

Menurut Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Kristalina yang kini menjabat sebagai CEO World Bank, memiliki pribadi yang menarik dan pekerja keras.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Agu 2019, 18:35 WIB
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mendukung pencalonan Kristalina Georgiva untuk menggantikan Christine Lagarde sebagai direktur pelaksana International Monetary Fund (IMF). 

Dukungan ini diberikan karena menurut Luhut, Kristalina yang kini menjabat sebagai CEO World Bank, memiliki pribadi yang menarik dan pekerja keras.

“Sepanjang yang saya kenal Kristalina khususnya dalam rangka pertemuan IMF-WBG kemarin itu, dia merupakan seorang pribadi yang sangat menarik pekerja keras dan memberikan support kepada negara negara berkembang khususnya,” ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Selasa (13/8/2019). 

Terpenting, kata Luhut, Kristalina kini telah mendapatkan dukungan dari Amerika, Kanada, Rusia, Brazil, Meksiko, Saudi Arabia  dan hampir semua negara-negara di Afrika.

“Menurut pendapat saya karena sangat sering kami saling berhubungan dalam rangka IMF-World Bank kemarin, dia adalah seseorang yang paling pas untuk menjadi Executive Director IMF,” tambahnya.

Selain itu, latar berlakang Kristalina yang berasal dari Bulgaria yang juga negara berkembang, lanjut Menko Luhut, akan banyak membantu Negara-negara berkembang lainnya dan lebih memahami negara negara berkembang.

Kristalina Georgieva telah menjabat sebagai CEO World Bank sejak Januari 2017.  Saat ini dia telah dinominasikan sebagai kandidat direktur pelaksana IMF dan sehingga dia cuti dalam rangka penominasiannya.

   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Christine Lagarde Mundur dari IMF

Kepala IMF Christine Lagarde (AP/Laurent Gillieron)

 Christine Lagarde mengundurkan diri dari jabatan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). Pengunduran diri ini efektif berlaku mulai 12 September 2019. Pengunduran diri Lagarde menjelang keputusan pencalonannya untuk menjadi Presiden Bank Sentral Eropa.

"Dengan kejelasan yang lebih pasti mengenai proses pencalonan diri saya sebagai Presiden Bank Sentral Eropa dan waktu yang diperlukan, saya telah membuat keputusan ini demi kepentingan terbaik IMF," jelas dia dikutip dari BBC, Rabu (17/7/2019).

"Dewan eksekutif akan mengambi langkah-langkah yang diperlukan untuk terus bergerak maju dengan proses pemilihan direktur pelaksana yang baru," lanjut Christine Lagarde.

Mantan menteri di kabinet Perancis ini telah menduduki posisi Direktur Pelaksana IMF sejak 2011.

Jika Dewan Eropa menyetujuinya menduduki jabatan Presiden Bank Sentral Eropa maka dirinya akan menjadi pemimpin wanita pertama di bank sentral tersebut. Ia bertanggung jawab di Uni Eropa dan kebijakan moneter di zona Eropa.

Dikenal sebagai "bintang rock" keuangan internasional, Lagarde yang saat ini menginjak usia 63 tahun ini memulai kariernya sebagai pengacara sebelum pindah ke dunia politik.

Christine Lagardebertugas di berbagai jabatan menteri di bawah Presiden Prancis Nicolas Sarközy sebelum terpilih sebagai bos wanita pertama di IMF, menggantikan Dominique Strauss Khan.


Christine Lagarde Bakal Jadi Bos Bank Sentral Eropa

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengacungkan jempolnya saat penutupan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10). Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia berlangsung pada 8-14 Oktober 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde  ditunjuk sebagai kandidat Presiden Bank Sentral Eropa. Hal ini akan membuat Lagarde menjadi perempuan pertama yang memimpin lembaga yang kuat.

Dewan Uni Eropa mengumumkan, Lagarde telah dipilih untuk menggantikan Mario Draghi yang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2019. Ia menduduki jabatan itu selama delapan tahun.

Dia adalah salah satu dari dua perempuan yang dipilih memimpin bank sentral utama. Dia akan membawa keterampilan politik yang cerdas dengan sentuhan kekuatan bintang di Bank Sentral Uni Eropa.

Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk menuturkan, pengalaman internasional Lagarde akan membuat dia menjadi pimpinan yang "sempurna". 

Dengan pengumuman tersebut, Lagarde berkebangsaan Prancis menuturkan, dirinya sementara akan melepaskan tugasnya sebagai direktur pelaksana IMF selama periode pencalonan.

Lagarde merupakan pilihan yang mengejutkan. Dia bukan seorang ekonom. Ia pengacara dan sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan Prancis. Ia terkenal di kalangan sektor keuangan dan sering menjadi komentator dalam masalah ekonomi global.

Pada tahun lalu, Forbes menempatkan Lagarde di posisi tiga dalam daftar perempuan paling kuat pengaruhnya di dunia. Ia menjadi direktur pelaksana IMF sejak 2011.

"Dia sangat dihormati, mampu menempa kompromi dan mengekpresikan dirinya dengan baik," ujar Ekonom Berenberg, Holger Schmieding, seperti dikutip dari laman CNN Money, pada Rabu (3 Juli 2019.

Nominasi Lagarde merupakan bagian yang diperebutkan luas di antara negara-negara.

Selain Christine Lagarde dan von der Leyen, Charles Michel, Perdana Menteri Belgia juga terpilih sebagai Presiden Dewan Eropa. Sementara itu, Josep Borrell menjadi Kepala Kebijakan Luar Negeri Eropa.

Mengutip Antara, pada 5 Juli 2011, Lagarde menjadi direktur pelaksana IMF ke-11 dan wanita pertama yang memegang posisi tersebut. Ia terpilih untuk masa jabatan lima tahun kedua sebagai direktur pelaksana IMF yang dimulai pada 5 Juli 2016. Sebelumnya ia menjadi menteri keuangan Prancis pada 2007-2011. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya