Liputan6.com, Jakarta - Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia yang baru saja dilantik, secara resmi meluncurkan Beasiswa Chevening untuk periode 2020-2021.
Dalam sebuah konferensi pers bersama sejumlah panelis Dubes Owen Jenkins menjawab pertanyaan dari awak media.
Baca Juga
Advertisement
Para panelis yang hadir yaitu penulis terkenal Ahmad Faudi, Marissa Anita jurnalis dan aktris, Noor Huda Ismail seorang sutradara dan Mimi Lusli aktivis anak.
Keempat panelis tersebut merupakan alumni dari kampus Inggris yang melanjutkan studi dari program Chevening.
Menurut Dubes Inggris, beasiswa Chevening akan diberikan kepada individu yang memiliki potensi seorang pemimpin dengan latarbelakang yang menarik, demikian seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima oleh Liputan6.com, Selasa (13/8/2019).
"Beasiswa ini meliputi biaya hidup, biaya kuliah hingga dana lainnya untuk pendidikan gelar master," ujar Dubes Inggris.
"Saya senang mengumumkan pembukaan pendaftaran beasiswa Chevening untuk tahun akademis 2020-2021. Beasiswa Chevening menargetkan mereka yang berpotensi menjadi pemimpin," jelasnya.
"Selain jiwa kepemimpinan, kami juga mengharapkan sosok tersebut adalah mereka yang di masa mendatang akan mengambil keputusan, pembentuk opini yang memberikan dampak baik bagi pembangunan negara," tambahnya.
Simak video pilihan berikut:
Seputar Beasiswa Chevening
Beasiswa Chevening adalah program beasiswa global pemerintah Inggris yang telah berjalan selama 35 tahun (sejak 1983). Lebih dari 1.700 orang Indonesia telah menerima Beasiswa Chevening selama periode itu.
Chevening memberi siswa kesempatan untuk belajar untuk gelar Master atau gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan Magister (S-2) di Inggris.
Program ini menargetkan mereka yang berpotensi untuk menjadi pemimpin, pembuat keputusan dan pembentuk opini di Indonesia yang akan memberikan kontribusi positif bagi masa depan Indonesia.
Menurut informasi yang didapatkan dari perwakilan Inggris untuk Indonesia.
Chevening terbuka untuk siapa saja yang telah menyelesaikan gelar S1 mereka dan memiliki setidaknya 2 tahun pengalaman kerja. Program itu juga disebut tidak memiliki batasan umur.
Advertisement