Jalan Terjal Enzo, Taruna Bule Tersandung Dugaan Radikalisme yang Lolos Akmil

Sejumlah tokoh khawatir militer Indonesia kecolongan karena tak cukup selektif dengan menerima Enzo.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Agu 2019, 08:27 WIB
Enzo Zens Allie saat ikuti seleksi taruna Akmil (Sumber: Instagram/tni_angkatan_darat)

Liputan6.com, Jakarta - Enzo Zenz Allie, pemuda berusia 18 tahun mendadak viral usai dinyatakan lulus sebagai taruna Akademi Militer 2019. Sebab, pria berdarah campuran Indonesia-Prancis ini santer diterpa gosip berpaham radikal seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sebuah ormas anti-Pancasila.

Saat itu, warganet bereaksi, memviralkan dengan beragam sudut pandang sebuah foto Facebook diduga Enzo Zenz Allie yang tengah berpose membawa ransel dan bendera hitam berlafaz Tauhid yang sering dibawa Ormas HTI.

Sementara itu, kehadiran Enzo di tengah ratusan calon taruna Akmil lainnya, juga menyedot perhatian tersendiri.

Masih lewat jejaring maya, akun Instagram resmi TNI AD mengunggah Enzo secara eksklusif kala berbicara bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan bahasa Prancis saat mengevaluasi Sidang Pantukhir Pusat di Magelang, Jawa Tengah.

"Sidang Pantukhir Pusat dipimpin Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, (Enzo) dinyatakan lulus menjadi Taruna Akmil," tulis unggahan tersebut seperti dilihat Liputan6.com, Jumat 2 Agustus 2019.

Sorotan daring tentang Enzo malah membuat namanya semakin santer. Pelbagai tokoh nasional, seperti Mahfud MD, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, hingga jajaran wakil rakyat di komisi I DPR RI turut berkomentar.

Rata-rata, mereka mendesak TNI melakukan penilaian ulang terhadap paham ideologi yang dianut Enzo. Mereka takut bila militer Indonesia kecolongan karena tak cukup selektif dengan menerima Enzo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Enzo Lulus Assessment Tambahan TNI AD

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberi keterangan pers terkait taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie di Mabes AD, Jakarta, Selasa (13/8/2019). Menurut Andika, Enzo berpegang teguh kepada Pancasila. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Jajaran TNI AD bergerak cepat. Sepekan setelah Enzo dinyatakan lulus sebagai taruna Akmil, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa langsung melakukan assessment tambahan alternatif yakni indeks moderasi bernegara.

Hal ini dilakukan untuk mengonfirmasi kebenaran berita yang berkembang di masyarakt hingga menimbulkan bias perspektif terhadap Enzo.

"Kami sudah valid dan mengambil alat ukur alternatif yang cukup valid dan akurasinya bisa dipertanggungjawabkan. Hasilnya Enzo memiliki nilai 84 persen atau 5,9 dari maksimum 7, jadi indeks moderasi bernegaranya bagus" kata KSAD Andika saat jumpa pers di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa 13 Agustus 2019.

Assessment atau penilaian tersebut, lanjut KSAD Andika, dilakukan secara internal dan sudah digunakan selama delapan tahun terakhir.

Jenderal TNI bintang empat ini juga menerangkan, tidak hanya Enzo yang melangsungkan tes itu. Pihaknya melakukannya dengan mengambil sample taruna secara acak yang dikonversi sesuai dengan penilaian standar para ahli.

Kepada khalayak, KSAD Andika menegaskan, bahwa dengan hasil tersebut, Enzo dinyatakann tetap dipertahankan dan laik terus mengikuti giat taruna Akmil di Kawah Candradimuka sesuai prosedur dan ketatapan rangkaian selama tiga bulan ke depan.

"Jadi TNI AD tetap mempertahankan Enzo Zenz Allie (sebagai Taruna Akmil) bersama 364 taruna lainnya," jelas KSAD Andika.

KSAD Andika berharap, lewat penegasannya terhadap prasangka berkembang tentang Enzo, publik dapat bebalik memberi dukungan positif agar jalan panjang menjadi seorang perwira TNI diselesaikan seluruh taruna Akmil dengan baik selama empat tahun ke depan.

"Orang tua, lingkungan dekat, adik-adik kita ini taruna Akmil dan semua orang yang menyayangi mereka untuk membantu mereka dalam perjalanannya sehingga mereka benar-benar bisa mejadi perwira TNI AD yang memang sesuai dengan harapan, bisa menjaga keutuhan NKRI, menjaga kehidupan beragama yang beragam, bisa menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan," KSAD Andika memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya