Daftar E-Wallet Terpopuler di Indonesia, Dana Raih Pengguna Aktif Terbanyak

Seiring menjamurnya transaksi uang elektronik, beberapa daftar e-wallet ini menjadi populer

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2019, 13:15 WIB
Dua wanita menggunakan DANA, Dompet Digital Indonesia di Jakarta, Rabu(21/3). DANA, Dompet Digital Indonesia merupakan sebuah layanan dari perusahaan rintisan (start up) di bidang teknologi finansial. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia terus dipacu untuk mengikuti perkembangan teknologi. Salah satunya adalah pembayaran elektronik melalui e-wallet atau dompet digital. Berbagai macam kemudahan dan keuntungan yang menggiurkan diberikan oleh pengembang dompet digital kepada masyarakat.

Berdasarkan data yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI), terdapat 38 e-wallet yang telah mendapatkan lisensi resmi. Seiring dengan menjamurnya uang elektronik, transaksi e-wallet di Indonesia mencapai USD 1,5 miliar setara dengan Rp 21 triliun (1 USD = 14.222) Kemungkinan akan terus meningkat menjadi Rp 355 triliun pada 2023.

Dikutip dari riset iPrice Group berkolaborasi dengan perusahaan analisis data terpercaya App Annie, pemain e-wallet lokal masih menjadi primadona untuk solusi transaksi cashless di Indonesia.

Berdasarkan data Kuartal II 2019 yang didapatkan dari App Annie 5 besar aplikasi e-wallet dengan pengguna aktif bulanan terbanyak masih diduduki oleh pemain lokal yaitu Go-Pay, OVO, DANA, LinkAja, dan Jenius.

 

Riset iPrice Group berkolaborasi dengan perusahaan analisis data terpercaya App Annie.

Sama halnya dengan jumlah unduhan atau download aplikasi, aplikasi e-wallet lokal berhasil menduduki peringkat 5 teratas dengan Go-Pay pada urutan pertama, OVO di posisi kedua, diikuti oleh DANA peringkat ketiga, LinkAja peringkat keempat dan iSaku urutan kelima.

Berikut ini penjelasan untuk masing-masing e-wallet terpopuler degan pengguna aktif bulanan terbanyak: 


Go-Pay

Seorang bayi lelaki lahir dan diberi nama Gopay Allfarian CB (Foto: Twitter @gopayindonesia)

Aplikasi lokal ini merupakan salah satu produk dari startup decacorn pertama di Indonesia yaitu Gojek menjadi primadona dengan pengguna aktif terbanyak. Menurut informasi dari Medium, 30 persen total transaksi di Indonesia berasal dari Go-Pay.

Februari 2019, Go-Pay menyentuh angka transaksi sebesar USD 6.3 miliar atau Rp 89 triliun. Total 70 persen didapatkan dari transaksi Go-Jek yang menggunakan Go-Pay sebagai metode pembayaran.

Tidak hanya Go-Jek, Go-Pay juga menjadi fitur pembayaran utama untuk Go-Food dan lain-lain.


OVO

Corporate PR Managee Lippo Malls Indonesia, Nidia N Ichsan dan Sr. Branding Manager  Aji Wicaksono saat menggunakan aplikasi OVO untuk bertransaksi pembayaran digital di Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (8/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Aplikasi OVO yang merupakan aplikasi e-wallet milik Lippo Group berhasil menduduki peringkat kedua berdasarkan jumlah unggahan. Untuk melebarkan sayapnya, OVO melakukan kolaborasi dengan Grab Indonesia. Selain Grab, OVO juga menggandeng perusahaan unicorn yaitu Tokopedia.

Berdasarkan data dari Map of Ecommerce Indonesia Q1 2019 Tokopedia menduduki peringkat pertama di platform iOS dan Android. Namun jumlah unggahan aplikasi OVO menurun dari peringkat kedua menjadi ketiga di Q1 tahun 2018. Tetapi OVO mengalahkan LinkAja untuk pengguna aktif bulanan.


DANA

Seorang wanita menunjukkan layanan DANA di Jakarta, Rabu(21/3). DANA, Dompet Digital Indonesia merupakan sebuah layanan dari perusahaan rintisan (start up) di bidang teknologi finansial. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

DANA pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2018 dan merupakan pendatang baru dibanding dengan perusahaan lainnya. Berdasarkan data Riset iPrice Group, DANA berhasil naik satu peringkat di kuartal II 2019 menggeserkan LinkAja di posisi ketiga.

DANA yang disokong oleh Emtek Group dan Ant Financial ini sempat turun satu peringkat ke posisi ketiga dan digantikan oleh OVO pada Q2 2019. DANA yang merupakan hasil kerjasama antara Emtek Group dan Ant Financial ini.

Inovasi terbaru DANA adalah menghadirkan program Dana Protection. Dana Protection merupakan jaminan proteksi 100 persen untuk kenyamanan dan keamanan penggunaan DANA. Pengguna premium bisa memanfaatkan fitur ini.


LinkAja

Ilustrasi aplikasi LinkAja. (Foto: LinkAja)

LinkAja merupakan aplikasi serupa seperti Go-Jek yang menyediakan layanan servis bagi pengguna. LinkAja memiliki sembilan variasi layanan yang sama seperti aplikasi Go-Jek hanya saja tidak memiliki akses untuk pembayaran ride hailing.

Saat ini LinkAja dikabarkan akan berkolaborasi dengan Go-Jek sehingga Go-Jek memiliki variasi pembayaran selain Go-Pay.


Jenius

Nasabah mengamati layanan digital Banking BTPN bernama Jenius di Jakarta, Jumat (26/1). Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, perbankan semakin gencar mengembangkan layanan berbasis digital. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Aplikasi digital banking Jenius mencatatkan pertumbuhan positif di tengah masyarakat Indonesia. Sepanjang 2018, produk BTPN tersebut sudah memiliki 1,2 juta pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, Jenius juga bebas biaya tarik tunai serta transfer antar bank masing-masing hingga 25 kali per bulan, bebas biaya administrasi, biaya pembukaan dan penutupan rekening, saldo awal, saldo minimum, biaya transfer, dan biaya pembuatan kartu.

Reporter: Chrismonica

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya