Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai selama ini tidak ada 'penumpang gelap' di sekitar ketua umum Prabowo Subianto. Menurut dia, selama ini yang ada hanyalah pendukung Prabowo.
"Saya sih pendapat enggak ada soal penumpng gelap ya. Mereka adalah rakyat, para pendukung, umat yang memperjuangkan. Tapi kalau ada orang-orang yang mempunyai pikiran-pikiran lain, ya di manapun selalu ada," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Advertisement
Fadli mengatakan bisa saja para relawan Prabowo memiliki pendapat berbeda dengan keputusan partai. Sebab, mereka adalah rakyat biasa.
"Iya kan bisa saja, kan namanya rakyat kok. Kan kita menggiring tetapi damai, konstitusional, tapi kita tetap menghargai semua perjuangan relawan dari semua kelompok, emak emak, kan memperjuangkan pemilu yang jujur dan adil," ungkapnya.
Selama ini partainya dan Prabowo selaku menghormati para relawan. Serta menghargai setiap perjuangan para relawan yang telah membela dan berjuang bersama Prabowo.
"Tapi yang saya tahu Pak Prabowo sangat menghargai seluruh pendukung, relawan yang berjuang dengan berbagai cara, apalagi sampai yang betul-betul datang dari inisiatif masing-masing, dari luar kota sendiri. Saya kira Pak Prabowo sangat menghormati dan menghargai itu," ucapnya.
Balik Kanan Prabowo
Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membeberkan rahasia Prabowo Subianto balik kanan soal rekonsiliasi. Menurut dia, wacana Prabowo berpindah haluan ini membuat sekelompok 'penumpang gelap' yang menunggangi kepentingan nasional lewat Gerindra langsung gigit jari.
"Prabowo ini jenderal perang bos, penumpang gelap kita singkirkan, dia (Prabowo) bilang kalau kita diadu terus, kita dikorbankan, diambilnya tindakan enggak terduga. Dia banting setir dan orang-orang itu gigit jari," kata Dasco saat ditemui di Ashley Hotel, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat 9 Agustus 2019.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement