Liputan6.com, Solo - Wajah bahagia dan semringah terlihat di wajah Antonius Yogo Prabowo yang akan menghadiri acara pelantikan DPRD Kota Solo 2019-2024. Ia merupakan satu-satunya calon legislatif (caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berhasil lolos menjadi anggota dewan dari Dapil Kecamatan Jebres.
Sebagai wujud syukur lolosnya menjadi wakil rakyat Kota Solo, Yogo pun memilih cara unik untuk berangkat menuju Kantor DPRD Kota Solo untuk pelantikannya sebagai anggota dewan. Ia memilih naik sepeda ontel sebagai tunggangannya menuju lokasi pelantikan.
Baca Juga
Advertisement
Yogo tak sendiri naik sepeda ontel, pasalnya sejumlah pendukung dan kader PSI ikut mengawalnya dengan naik ontel. Untuk menuju Gedung DPRD Kota Solo, mereka harus mengayuh ontel sejauh 7 kilometer dari kediamannya di Mojosongo.
Baginya jarak yang jauh dengan ngontel tidak masalah, karena ia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa dirinya sebagai anggota dewan nantinya siap untuk berjuang dan mengabdi kepada rakyat. Oleh sebab itu, sejak hari pertama sebagai angota dewan ingin menunjukkan sikap yang sederhana dan bekerja keras.
Janji Perjuangkan Aspirasi
"Semangat ngontel ini sih sebenarnya saya ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa saya siap bekerja dan berkeringat untuk mereka karena telah mempercayakan kepada saya dan PSI," kata Yogo saat ditemui sebelum berangkat naik ontel menuju Gedung DPRD Kota Solo, Rabu, 14 Agustus 2019.
Selain itu dengan cara nyentrik seperti ini, menurut dia, sebagai simbol bahwa PSI hadir sebagai partai politik yang mendobrak kemapanan dan mendobrak kebiasaan. Dengan cara seperti itu, pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat bahwa pelantikan tidak harus dengan kemewahan tapi bisa dilakukan dengan kesederhanaan.
"Pelantikan tidak harus dengan suatu hal yang mewah dan hura-hura, tetapi mencoba dengan sesuatu yang sederhana," ujarnya.
Advertisement
Menjadi Satpam
Hal itu selaras dengan latar belakang Yogo yang memang jauh dari kemewahan. Rumahnya pun cukup sederhana. Bahkan sebelum terjun ke politik, ia pernah bekerja sebagai petugas satpam di Rumah Sakit (RS) Panti Waluyo Solo. Pekerjaan sebagai petugas sekuriti itu dilakoninya sejak tahun 2002 silam.
"Kurang lebih saya sepuluh tahun menjadi satpam. Kemudian setelah itu pindah menjadi tukang cuci laundry rumah sakit dan resign terakhir dengan jabatan staf di bagian umum rumah sakit," ungkapnya.
Yogo memutuskan mundur dari pekerjaan di rumah sakit karena ingin lebih konsetrasi dan menekuni dunia politik. Hal ini disebabkan namanya sebagai salah satu caleg diketahui berhasil lolos di Dapil Jebres.
"Setelah muncul nama itu (lolos), saya harus fokus karena kemarin harus ikut rapat pleno di kecamatan dan kegiatan politik lainnya. Jadi saya putuskan untuk total," ujar dia.
Dana Cekak
Berdasarkan hasil penghitungan suara, Yogo menyebutkan berhasil memperoleh 3.723 suara. Pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat saat kampanye mengandalkan berbagai jaringan serta kemampuannya dalam menekuni bidang hidroponik.
"Karena saya penggiat hidroponik, saya keliling ke RW-RW dengan cara memberikan pelatihan hidroponik. Saya memang nggak punya uang jadi caranya ya seperti itu, tidak dengan makan-makan," akunya.
Bahkan dari hasil laporan akhir dana kampanya miliknya tercatat senilai Rp12 juta. Uang tersebut selain berasal dari tabungan juga hasil menggadaikan motor trail miliknya.
"Saya gadaikan motor trail senilai Rp5 juta. Dana tersebut saya gunakan untuk kampanye," ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement