Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan elite Partai Nasdem dikabarkan bakal bertemu untuk membahas situasi politik ke depan. Mereka disebut-sebut akan membangun poros baru sebagai oposisi.
Namun Presiden PKS Sohibul Iman membantahnya. Menurut dia, tak ada komunikasi yang dibangun dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
Advertisement
"Belum ada komunikasi," kata Sohibul kepada Liputan6.com, Rabu (14/8/2019).
Dia mengungkapkan, memang pernah berkomunikasi dengan Surya Paloh. Tapi, itu jauh sebelum Pilpres.
"Saya terakhir berkomunikasi dengan Bang SP (Surya Paloh) jauh sebelum Pilpres," pungkasnya.
Sebelumnya, disebut-sebut Nasdem bakal membentuk poros oposisi bila Partai Gerindra gabung ke pemerintah. Nasdem dikabarkan kecewa dan memilih keluar dari koalisi jika Gerindra diterima dan mendapat kursi menteri.
Bahkan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dikabarkan sudah berkomunikasi dengan Presiden PKS Sohibul Iman untuk mengatur pertemuan dalam waktu dekat. Nasdem memang tegas kalau Gerindra tak dapat kursi menteri. Apalagi, hubungan PDIP dengan Gerindra belakangan kian mesra.
"Sudah janjian kontak-kontakan Pak Surya dengan Pak Sohibul," kata seorang sumber merdeka.com di lingkaran Nasdem.
Ditentukan oleh MMS
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tak menjawab tegas soal kabar rencana pertemuan itu. Dia menyebut, hubungan PKS dengan parpol lain selalu baik untuk kepentingan bangsa.
"Hubungan PKS dengan parpol lain selalu sinergis selama untuk kebaikan. Posisi PKS akan ditentukan Musyawarah Majelis Syuro (MMS). Tetapi ikut hasil MMS kita masih di luar pemerintahan, saya sendiri angkat #KamiOposisi karena itu sehat dan mulia bagi demokrasi," kata Mardani kepada merdeka.com.
Namun, Mardani menyambut positif bila Nasdem mau menjadi oposisi bersama PKS. PKS tak ingin intervensi arah politik Nasdem.
"Kalau Nasdem mau di oposisi kami tentu bergembira. Tetapi semua parpol punya kemandirian menentukan sikapnya," ucapnya.
Advertisement