PM India Narendra Modi Akan Hadiri KTT ASEAN 6-7 September 2023, Perkuat Kerja Sama di Kawasan

Perdana Menteri India Narendra Modi akan mengunjungi Indonesia dalam kunjungan dua hari untuk menghadiri KTT ASEAN-India ke-20 pada 6-7 September 2023.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Sep 2023, 22:39 WIB
Jokowi kemudian menyerahkan palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi akan mengunjungi Indonesia dalam kunjungan dua hari untuk menghadiri KTT ASEAN-India ke-20 pada 6-7 September 2023.

Kedatangan PM Modi ke Indonesia telah dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri India, demikian dikutip dari laman hindustantimes, Senin (4/9/2023).

PM Modi akan berada di Jakarta atas undangan Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Sementara itu, Jokowi juga akan mengunjungi India dilakukan menjelang KTT G20 yang akan diadakan di New Delhi pada tanggal 9-10 September di bawah kepemimpinan India tahun ini.

Indonesia adalah bagian dari anggota G20 dan memegang presidensi tersebut tahun lalu.

KTT ASEAN-India tahun ini akan menjadi KTT pertama sejak terjadi peningkatan hubungan antara India dan negara-negara anggota ASEAN membangun Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2022.

Kementerian Luar Negeri mengatakan, KTT ini akan meninjau kemajuan hubungan India-ASEAN dan memetakan arah kerja sama di masa depan.

Menurut sebuah pernyataan, KTT Asia Timur akan memberikan kesempatan bagi para pemimpin negara-negara ASEAN dan delapan mitra dialognya, termasuk India, untuk bertukar pandangan mengenai isu-isu penting regional dan global.

Pada Agustus 2023, para Menteri Ekonomi ASEAN-India bertemu di India dalam peninjauan kembali Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (AITIGA) yang ditandatangani pada tahun 2009.

Sebuah komite gabungan menyetujui jadwal perundingan rutin setiap triwulan, yang akan menyimpulkan peninjauan FTA ASEAN-India pada tahun 2025.

Pada tahun 2018, Perdana Menteri Narendra Modi juga mengunjungi Jakarta atas undangan Presiden Indonesia Widodo.

Dalam kunjungan itu, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama di segala bidang dengan membentuk Kemitraan Strategis Komprehensif Baru untuk membawa hubungan bilateral Indonesia dan India memasuki era baru.


India-ASEAN Jalin Kerja Sama Sistem Kesehatan Berkelanjutan Lewat Pengobatan Tradisional

Kementerian Dalam Negeri India akan menyelenggarakan Konferensi G20 tentang Kejahatan dan Keamanan di era NFT

Sebelumnya, Kementerian Ayush bersama dengan Kementerian Luar Negeri dan Misi India untuk ASEAN menyelenggarakan konferensi terkait obat-obatan tradisional di New Delhi pada 20 Juli 2023.

Konferensi tersebut membahas upaya untuk mengkonsolidasikan sistem perawatan kesehatan yang berkelanjutan dan tangguh untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan bagi India dan ASEAN.

Menteri Ayush, Sarbananda Sonowal mengatakan; "Senang menghadiri Konferensi Pengobatan Tradisional antara India dan Negara-negara ASEAN di hadapan Union MoS Shri @DrMunjparaBJP ji dan Sekretaris Jenderal ASEAN HE Dr Kao Kim Hourn di New Delhi."

Sebanyak 75 delegasi dari India dan ASEAN, termasuk dua negara ASEAN yang berpartisipasi secara virtual, menghadiri konferensi tersebut.

Dalam pidato kepresidenannya, Sarbananda Sonowal mengatakan bahwa konferensi pengobatan tradisional antara India dan negara-negara ASEAN guna menyediakan platform untuk membahas berbagai dimensi sistem pengobatan tradisional untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Selain itu juga untuk menyusun strategi modalitas guna memajukan sistem pengobatan tradisional, dikutip dari laman The Print.

 


Pengembangan Pengobatan Tradisional

Ilustrasi bendera India. (Unsplash)

Dalam konferensi tersebut, Sarbananda Sonowal mengatakan, "India di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi percaya pada Prinsip Vasudhaiva Kutumbakam. Sistem Pengobatan Tradisional memiliki potensi besar untuk berperan besar dalam mencapai tujuan 'One Health' yang digagas India dalam forum G20."

Dia mengatakan, Perdana Menteri Narendra Modi pada KTT ASEAN India ke-12 di Myanmar pada tahun 2014 mengumumkan 'Act East Policy', memberikan momentum baru untuk kemitraan strategis.

Sonowal mencatat bahwa 'Act-East Policy' menekankan konektivitas, perdagangan hingga budaya.


Sentimen Praktik Budaya

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn di sela-sela perayaan 56th ASEAN Day di Jakarta, Selasa (8/8/2023). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn bergabung dalam konferensi tersebut melalui pesan video.

Dia menyebut soal sentimen praktik budaya dan pengobatan tradisional bersama antara India dan ASEAN. Kao Kim Hourn menyoroti tiga poin utama yang menunjukkan sinergi antara India dan ASEAN, di antaranya: kerja sama kesehatan masyarakat melalui pengobatan tradisional dan komplementer.

Konferensi dibagi menjadi beberapa sesi dengan para ahli pengobatan tradisional dari India dan ASEAN untuk berbagi tentang penelitian yang telah mereka lakukan dan inisiatif lain yang diambil dalam melindungi masyarakat dari COVID-19.

Sesi kedua konferensi tersebut membahas tentang berbagi pengetahuan tentang kerangka peraturan, langkah-langkah kontrol kualitas, dan integrasi obat tradisional ke dalam sistem perawatan kesehatan.

Selama konferensi, Munjpara Mahendrabhai Kalubhai berbicara tentang akar bersama antara India dan ASEAN dalam pengobatan tradisional.

Dia berkata, "India dan ASEAN memiliki sistem penyembuhan tradisional yang kaya dan memiliki kesamaan dalam hal pengobatan herbal, pendekatan holistik, dan praktik budaya seperti Ayurveda atau yang didasarkan pada Ayurveda."

 

Infografis KTT ASEAN Ke-43 2023 Digelar di Jakarta. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya