Penembakan di Philadelphia, Polisi Kabur dari Jendela hingga Negosiasi Panjang

Beberapa polisi harus melarikan diri melalui jendela gara-gara pria bersenjata melepaskan tembakan ke sejumlah petugas di Philadelphia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Agu 2019, 08:54 WIB
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Philadeplhia - Baku tembak terjadi di Philadelphia, negara bagian Pensylvania. Insiden penembakan pada Rabu 14 Agustus 2019 ini melukai sejumlah anggota kepolisian.

"Penembakan itu dilaporkan terjadi di Philadelphia Utara," kata Sersan Polisi Philadelphia. Eric Gripp seperti dikutip dari CNN, Kamis (15/8/2019).

Dia mendesak warga untuk menghindari daerah itu karena tersangka menembaki polisi, dan melukai beberapa petugas.

Konflik dengan penembakan itu bermula saat polisi tengah menangani kasus terkait narkotika.

"Polisi Philadelphia pertama kali dipanggil ke tempat yang kemudian terjadi konflik itu atas laporan ada kegiatan terkait narkotika," kata Kapten Polisi Philadelphia Sekou Kinebrew kepada afiliasi CNN, KYW.

Pusat Ilmu Kesehatan Temple University kemudian ditutup saat baku tembak terjadi. 

"Pusat Ilmu Kesehatan berada sekitar tujuh hingga delapan blok dari lokasi penembakan yang dilaporkan. Itu juga sekitar dua mil jauhnya dari kampus utama," ujar juru bicara Temple University Ray Betson.

Polisi mengatakan petugas sedang menjalankan perintah terkait kasus narkotika di blok 3700 North 15th Street sekitar pukul 16.30 sore, pada saat tersangka melepaskan tembakan. Ketika polisi membalas tembakan, petugas lain melarikan diri melalui jendela dan pintu.

"Petugas berada di dapur rumah ketika penembak menembak dan polisi membalas," kata Komisaris Richard Ross kepada wartawan.

"Banyak dari mereka harus melarikan diri melalui jendela dan pintu," katanya. Penembak terus menembak keluar jendela," imbuh komisaris

CBS3 melaporkan 30 petugas telibat baku tembak.

Penembakan berbuntut konflik terbuka itu berlangsung dari sore hingga petang waktu setempat. Akibat baku tembak tersebut, enam polisi terluka, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian.

"Setidaknya enam petugas ditembak dalam insiden yang terjadi di utara (Distrik) Nicetown," twit Sersan Polisi Eric Gripp.


6 Polisi Tertembak Dalam Kondisi Baik

Ilustrasi Polisi dan Militer

Komisaris Richard Ross mengatakan satu kepala perwira diserang oleh peluru, tetapi keenam perwira yang ditembak memiliki luka-luka yang tidak mengancam jiwa dan "semua orang akan baik-baik saja".

Wali Kota Philadelphia Jim Kenney mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah berbicara dengan enam petugas yang tertembak, dan mengatakan mereka semua "dalam keadaan baik."

"Kekhawatiran kami adalah untuk mereka dan keluarga mereka," katanya, seraya menambahkan bahwa ia "sedikit marah" sehingga penembaknya bisa bersenjata berat, dengan begitu banyak amunisi.

Sementara itu sebelumnya petugas SWAT juga dilaporkan mengawal empat wanita keluar dari gedung tempat seorang penembak bersembunyi selama berselisi dengan polisi, menurut wartawan CNW afiliasi KYW Greg Argos, yang berada di tempat kejadian.

Argos melaporkan bahwa para wanita itu mengatakan mereka berada di lantai dua gedung. Dia menggambarkan para wanita itu "tampak sedih, menangis, ketika mereka dikawal keluar jalanan yang aman."


Polisi Tengah Negosiasi

Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

2 petugas dilaporkan terjebak di dalam rumah saat baku tembak terjadi. Kata komisaris Polisi Philadelphia Richard Ross mengatakan pada Philadelphia Inquirer.

Menurut salah satu sumber, tersangka muncul di lantai pertama bangunan dan menembak sambil berlindung di balik dinding.

"Polisi Philadelphia kemudian berusaha berkomunikasi (bernegosiasi) dengan penembak," kata seorang sersan polisi.

"Tersangka masih hidup dan berada di dalam gedung," tutur Komisaris Polisi Philadelphia Richard Ross.

Ross mengatakan bahwa tersangka tampaknya tidak terluka, tetapi dia tidak dapat memastikannya.

Tersangka melepaskan tembakan sepanjang malam, tetapi dia sempat berhenti menembak.

"Kami optimis itu berarti dia mulai memahami bahwa sebaiknya ia menyerah".

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya