Liputan6.com, Jakarta Konser Musik Crossborder Kefamenanu 2019 sukses menarik wisatawan mancanegara. Khususnya wisatawan Timor Leste. Tiga bintang tamu yang dihadirkan, Tipe-X Band, Vicky Salamor, dan Maria Vitoria (Marvi), membuat 1.864 wisman hadir di Kefamenanu.
Para wisman masuk melalui sejumlah pintu perbatasan. Yaitu PLBN Mota’ain, Motamasin, Wini, dan Napan. Wisatawan berpaspor Timor Leste paling mendominasi.
Advertisement
“Pergerakan wisman dari beberapa pintu PLBN kompetitif. Jumlah masyarakat Timor Leste yang masuk selalu dominan. Terlepas dari apapun, pergerakan wisman di sana bagus bagi TTU. Pergerakan ekonominya itu positif,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Rabu (14/8).
Saat Tipe-X dan Vicky Salamor tampil, sebanyak 734 orang wisman merapat pada Sabtu (10/8). Sebanyak 472 orang masuk dengan menggunakan paspor. Sisanya sebanyak 262 orang wisman mengandalkan fasilitas Pelintas PLB.
Rizki menambahkan industri pariwisata TTU akan semakin positif. “Kami optimistis pariwisata di TTU akan terus tumbuh. Potensi yang dimiliki wilayah ini sangat besar. Mereka memiliki modal berupa alam dan budaya yang eksotis. Semuanya sangat khas. Wisatawan bisa menikmati beragam aktivitas selama berada di sana,” lanjut Rizki.
Pergerakan arus wisman juga optimal, Jumat (9/8). Atau saat penyanyi Timor Leste Marvi digelar. Sebanyak 1.130 orang wisman hadir. Mereka berasal dari 5 benua dengan dominasi tetap Timor Leste. Ada juga wisatawan Filipina, India, Polandia, Prancis, Portugal, Belgia, Italia, Inggris, Amerika Serikat, Brazil, dan Uganda.
“Masyarakat perbatasan Tanah Timor memiliki apresiasi besar terhadap musik. Musik bisa menyatukan semua bangsa dan mendamaikan. Kami juga gembira karena venue bisa full. Selain pasar mancanegara, pergerakan domestiknya juga bagus. Kami berharap, tahun depan TTU tetap menjadi pilihan Kemenpar untuk menggelar event besar seperti ini,” jelas jelas Plt Kadispar Kefamenanu Raimundus Taal.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, event memberi experience terbaik.
“Konser Musik Crossborder Kefamenanu telah memberikan experience menarik bagi wisatawan. Mereka bisa menikmati beragam sisi eksotis dari TTU bahkan wilayah di sekitarnya. Rangkaian tersebut tentu sangat menarik. Kami optimistis, mereka pasti akan kembali datang ke Tanah Timor,” kata Ricky.
TTU didukung oleh 16 destinasi. Komposisi destinasinya lengkap dari pantai, bukit, hingga desa adatnya. Warna bahari dikuatkan dengan Pantai Tanjung Bastian, Oesoko, dan Wini. Wisatawan juga bisa menikmati Bukit Tua Mese, Savana Popekanu, juga Air Terjun 3 Tingkat. TTU juga memiliki Desa Adat Tamkesi dan Sonaf Maslete.
Selain itu, TTU juga memiliki 6 seni dan budaya lokal, lalu 2 event tahunan. Wisatawan dijamin semakin nyaman dengan fasilitas 7 hotel, 3 penginapan, hingga belasan rumah makan. Rumah makan ini terlihat spesial dengan menu tradisional seperti, Jagung Bose. Terbuat dari jagung, kuliner ini dimasak bersama campuran kacang-kacangan, sayur labu, dan santan. Jagung Bose bisa dinikmati bersama Ikan Asin dan Sambal Lu’at.
“Kami tentu gembira melihat respon besar pasar mancenagera terhadap event secara keseluruhan. Lebih penting lagi, industri pariwisata di sana akan bergerak semakin cepat. Mereka akan menikmati bisnis dari aktivitas pariwisata lebih maksimal. Terlepas dari itu, seluruh stakeholder pariwisata di sana harus terus melakukan branding, advertising, dan selling secara masif,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik ASEAN.
(*)