992 Startup Beroperasi di Indonesia

Untuk Indonesia sendiri jumlah pelaku digital meningkat terutama besar di bidang e-commerce, kemudian service on demmand.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2019, 15:00 WIB
Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo menyebutkan bahwa perusahaan digital sudah menggeser tren perusahaan konvensional. Hal itu terjadi dalam skala global termasuk di Indonesia.

Dia mengungkapkan, perusahaan teknologi mendominasi dalam kurun dunia usaha. Untuk Indonesia sendiri jumlah pelaku digital meningkat terutama besar di bidang e-commerce, kemudian service on demmand seperti Gojek.

"Saat ini Indonesia memiliki 992 startup," kata dia, dalam sebuah acara diskusi, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (15/8/2019). Sebanyak 992 startup di Indonesia 35,48 persen diantaranya merupakan e-commerce dengan jumlah 352 perusahaan.

"Kemudian ada fintech 5,34 persen dengan 45 perusahaan startup," ujarnya. Lalu, startup di bidang gim porsinya 5,54 persen dengan jumlah 55 perusahaan.

Sisanya, 53,63 persen adalah bidang lainnya dengan total jumlah 532 perusahaan. "Bagian terkecil yang sudah mulai Internet of Thing (IoT) dan ini merupakan salah satu cerminan bahwa ke depan mungkin ini akan menjadi transmover perkembangan ekonomi digital," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kemkominfo Buka Pendaftaran 1000 Startup Digital 2019 hingga Akhir Tahun

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah membuka pendaftaran program pembinaan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital 2019 hingga akhir tahun ini. Peminat program dapat mendaftar melalui https://participant.1000startupdigital.id/.

"Selama tiga tahun perjalanan, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital telah memberikan kesempatan bagi puluhan ribu anak Indonesia untuk merealisasikan mimpi besar mereka melalui solusi digital," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam keterangannya kepada Tekno Liputan6.comRabu (17/7/2019). 

Tahun ini, lanjut Semuel, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital hadir dengan strategi, tahapan dan fitur-fitur yang berbeda. Konsep untuk perluasan skala dan peningkatan kualitas pengembangan startup digital, termasuk mengajak kementerian dan lembaga lain serta mitra lokal, akan diterapkan.

Tak hanya itu, kurikulum program pun telah direvisi dengan berfokus pada inkubasi. Selain itu, portofolio dan kualitas mentor akan ditingkatkan.

"Gerakan ini bukan sekolah, melainkan upaya untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital. Apalagi di Indonesia masih banyak peluang untuk membuat solusi dari permasalahan sehari-hari sampai masalah kota dan bangsa; mulai dari pertanian, pendidikan, kesehatan dan lain-lain," ujar Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Ekonomi Digital, Lis Sutjiati.

Oleh sebab itu, program pembinaan ini pun bersifat inklusif. Seluruh individu berusia usia 18-40 tahun yang ingin membangun usaha digital dapat mendaftarkan diri. Untuk gelombang pendaftaran 2019 ini, dalam tiga hari pertama telah ada sekitar 4.000 pendaftar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya