Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menyiagakan 7.500 personel gabungan untuk mengamankan jalannya sidang tahunan MPR 2019. Ribuan personel itu disiapkan sebagai prosedur tetap pengamanan sidang yang akan dihadiri sejumlah petinggi negara.
"Itu sudah protap pengamanan ya, jumlah 7.500 personel," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).
Advertisement
Eddy menjelaskan, 7.500 personel adalah jumlah total dari gabungan anggotaTNI-Polri.
"Kalau ada presiden itu lapor protapnya ke panitia pengawas, ada Polri dan teman-teman TNI, juga ada Pemda," jelas Eddy.
Sidang tahunan MPR akan diselenggarakan pada Jumat 16 Agustus 2019. Pada sidang tahunan itu akan dipaparkan laporan kinerja lembaga-lembaga negara yang dibacakan oleh Presiden RI.
Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah mengungkapkan, di internal Setjen MPR sendiri dan dengan lembaga-lembaga lain seperti DPR, DPD, pihak Istana Kepresidenan, pihak-pihak keamanan, sinergitas serta koordinasi sangat dikedepankan dan terus dijaga.
“Berbagai rapat koordinasi dan rapat gabungan sering kami lakukan dengan satu tujuan demi sukses dan lancarnya acara,” katanya lewat keterangan tertulis diterima hari ini.
Sebagai catatan, sidang tahunan MPR adalah wadah bagi lembaga-lembaga negara untuk menyampaikan laporan hasil kinerjanya kepada rakyat. Lewat sidang tahunan tersebut masyarakat bisa memahami sudah sejauh mana kinerja pemerintah dan lembaga-lembaga negara dalam menjalan fungsi dan capaiannya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Seluruh Presiden RI Diharapkan Hadir
Ketua DPR Bambang Soestayo berharap, seluruh mantan presiden dan wakil presiden RI bisa hadir pada acara sidang tahunan MPR/DPR/DPD 2019 pada Jumat 16 Agustus, besok.
"Kita berharap, seluruh mantan mantan presiden maupun wapres itu bisa hadir dalam acara besok. Kita berharap besok berlangsung khidmat dalam rangka memperingati hari kemerdekaan 17 agustus,” kata Bambang Soesartyo di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (15/8/2019).
Pria yang kerap disapa Bamsoet menyatakan, terdapat tiga agenda pada sidang 16 Agustus 2019 besok.
"Pidato kenegaraan presiden, yang kedua acara DPD juga ada pidato presiden, yang ketiga pembukaan sidang DPR di mana ada pidato pembacaan nota keuangan daripada bapak presiden," jelas dia.
Saat ini, kata Bamsoet, semua persiapan untuk agenda besok sudah selesai dilaksanakan. Dia berharap, acara berjalan dengan lancar.
Saat disinggung apabila pada pidato kenegaraan besok Presiden Jokowi menyampaikan evaluasi pada DPR, politikus Golkar menyebut justru yang wajib melakukan evaluasi adalah DPR.
"DPR adalah badan pengawas, yang justru membuat pengawasan kepada pemerintah. Bukan sebaliknya," tandas Bamsoet.
Advertisement