Rencana Viar Mengatasi Limbah Baterai Motor Listrik di Indonesia

Viar Motor Indonesia merupakan salah satu pemain roda dua yang memasarkan motor listrik di Indonesia, jauh sebelum Perpres ditandatangani oleh Jokowi. Selain menjual motor listrik Q1, mereka juga membuka penyewaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2019, 04:03 WIB
Sepeda motor listrik Viar Q1 (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Viar Motor Indonesia merupakan salah satu pabrikan roda dua yang memasarkan motor listrik di Indonesia, jauh sebelum Perpres ditandatangani oleh Jokowi. Selain menjual motor listrik Q1, mereka juga membuka penyewaan.

Namun, di balik semangat pembudayaan motor listrik yang murah dan ramah paru-paru, ada saja isu miring yang hinggap, yakni mengenai limbah baterai listrik.

Ditanya mengenai hal ini, Viar Motor Indonesia pun justru membuka soal rencana ke depan mereka.

"Jadi ke depannya kami bukan hanya mengembangkan stasiun pengisian listrik tapi juga battery swap, dan recycle," kata Soetjipto Atmodjo, Direktur Viar Motor Indonesia.

Recycle menjadi kata kunci, sebab menurutnya unsur-unsur pada baterai ini justru bernilai.

"Coba cek aja. Banyak kok yang ambil baterai bekas Tesla. Ini karena bagian-bagiannya bisa digunakan lagi. Lithiumnya itu bernilai," kata dia.

Dia memang menegaskan bahwa ini baru sebatas rencana ke depan. Namun, saat ini pun battery swap sudah diterapkan termasuk saat mereka melebarkan sayap bisnis motor listrik dengan penyewaan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penyewaan

Sewa motor Q1 dengan nama Vrent dibuka di Summarecon Mall Bekasi dengan ongkos sewa mulai dari Rp2.500.

Jika konsumen punya masalah teknis di jalan, seperti kehabisan baterai, pihak Vrent punya tim yang langsung mendatangi lokasi penyewa yang mengalami masalah tersebut.

Misalnya skutik mogok karena baterainya habis, maka tim mereka akan datang membawa baterai baru.

Sumber: Otosia.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya