Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan laporan dari dua lembaga riset, Canalyst dan Counterpoint, Advan terlempar dari lima besar pasar smartphone dalam negeri. Padahal, vendor lokal tersebut selalu masuk dalam daftar dalam beberapa tahun terakhir.
Menanggapi hasil riset tersebut, GM Marketing Advan M. Aria Wahyudi menuturkan kondisi tersebut biasa dalam bisnis. Namun, Aria menuturkan kondisi tersebut merupakan tantangan dan bahan koreksi bagi Advan.
"Kami sadar yang dilawan bukan perusahaan main-main, apalagi mereka siap menggelontorkan dan teknologi matang. Meski memang susah, kami yakin dengan rencana yang sudah dipersiapkan bisa kembali ke lima besar," tuturnya dalam acara peluncuran Advan G2 Pro di Jakarta, Kamis (15/8/2019) kemarin.
Kans Advan, menurut Aria, juga masih terbuka lebar mengingat produk perusahaan tersebut memang tidak kalah dari perusahaan lain. Terlebih, keputusan membeli smartphone biasanya tidak lepas dari nama yang lebih populer.
Baca Juga
Advertisement
"Karenanya, kami ingin memiliki komunikasi yang lebih baik dengan partner ritel untuk memperluas cakupan. Jadi, kami akan melakukan strategi komunikasi untuk mendapatkan respons lebih positif," tuturnya melanjutkan.
Kendati demikian, Aria menyebut bahwa penjualan smartphone Advan sebenarnya masih bagus. Hanya, pertumbuhan penjualan sejumlah vendor lain, terutama Tiongkok, memang naik secara signifikan.
Dalam kesempatan itu, Aria juga menuturkan pihaknya memang masih fokus untuk menggarap pasar di kisaran harga Rp 1,2 juta. Alasannya, cakupan pasar di rentang harga tersebut masih besar, meskipun memang pemainnya banyak.
Namun menurut Aria, produk yang dimiliki vendor lain memiliki spesifikasi di bawah smartphone anyar Advan G2 Pro. "Itu yang membuat kami percaya diri berkompetisi di rentang harga Rp 1,2 juta. Apalagi, kami memiliki spesifikasi di atas, tapi harganya masih di rentang tersebut," ujar Aria.
Advan Rilis G2 Pro, Smartphone Rp 1 Jutaan dengan RAM 3GB
Advan secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya untuk pasar Indonesia. Vendor lokal tersebut baru saja merilis Advan G2 Pro.
Menurut GM Marketing Advan, M. Aria Wahyudi, smartphone ini dirilis dengan memperhatikan riset mengenai kebutuhan konsumen di Indonesia. Aria menuturkan faktor yang biasa menjadi pertimbangan konsumen saat membeli smartphone adalah kapasitas RAM dan ROM.
"Untuk itu, Advan G2 Pro rilis dengan kapasitas RAM dan ROM yang mendukung multitasking. Terlebih, saat ini smartphone sudah menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari," tuturnya saat peluncuran Advan G2 Pro di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Selain mempertimbangkan kapasitas RAM dan ROM, harga juga menjadi faktor yang melandasi konsumen membeli smartphone. Karenanya, Advan merilis smartphone ini dengan harga yang sesuai bugdet konsumen Indonesia.
"Dengan harga di kisaran Rp 1,2 juta, kami merilis Advan G2 Pro yang memiliki RAM 3GB dan ROM 32GB," tuturnya melanjutkan. Berbekal spesifikasi tersebut, Aria menuturkan smartphone ini unggul ketimbang model lain di kisaran harga serupa.
Tidak hanya dua faktor tersebut, Advan juga membekali G2 Pro dengan desain smartphone masa kini. Salah satunya adalah layar yang berukuran 6 inci dengan desain FullView.
Beralih ke sisi fotografi, kamera ini hadir dengan dua kamera belakang yang masing-masing beresolusi 13MP dan 2MP. Sementara kebutuhan selfie diserahkan pada kamera depan beresolusi 5MP.
Advan G2 Pro memiliki dua opsi warna, yakni blue gradient black dan champagne gradient coffee. Kali ini, Advan menggunakan warna bodi yang bergradasi, sehingga membedakannya dari generasi terdahulu.
Smartphone ini menjalankan sistem operasi Android 9 Pie dengan baterai berkapasitas 3.300mAh. Bagi yang tertarik, Advan G2 Pro sudah mulai dipasarkan sejak hari ini.
(Dam/Ysl)
Advertisement